Simak, Lima Tips Cegah Dehidrasi saat Mengemudi di Perjalanan Mudik

JAKARTA, iNews.id - Tips cegah dehidrasi ketika mengemudi di perjalanan mudik bakal dibahas dalam artikel ini. Sebab, hal itu pun harus diketahui supaya pengemudi tetap segar dan bugar sampai ke kampung halaman. 

Dehidrasi terjadi saat tubuh kekurangan sejumlah cairan untuk menjalankan fungsinya dengan optimal. Kondisi tersebut bisa mengakibatkan berbagai gejala yang mengganggu, seperti lemas, mudah lelah, mata cekung, pusing, bahkan penurunan kesadaran. 

Baca Juga

H-2 Lebaran, Arus Lalu Lintas di Tol Jakarta-Cikampek KM 47 Ramai Lancar Usai One Way Diterapkan

Anda pastinya tak ingin perjalanan mudik terganggu dehidrasi, bukan? Nah, MNC Portal Indonesia telah merangkum dari berbagai sumber lima tips cegah dehidrasi saat mengemudi di perjalanan mudik. Yuk, simak selengkapnya!

1. Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Mulailah hari Anda dengan segelas air. Ini adalah cara yang bagus untuk memulai hidrasi harian Anda. Kemudian, lanjutkan minum air putih sepanjang hari, minimal sebanyak 7-8 gelas dalam sehari. Selain itu, bawa pula air minum dalam botol untuk dikonsumsi secara berkala sepanjang perjalanan. Minumlah sebelum rasa haus melanda, karena haus merupakan salah satu tanda awal terjadinya dehidrasi.

2. Bawa Air Minum denganSedikit Rasa

Bawalah air minum dengan tambahan sedikit rasa, seperti infused water menggunakan irisan lemon atau jeruk nipis. Selain infused water, Anda juga bisa membawa kelapa muda atau minuman kemasan yang terbuat dari kelapa asli agar Anda tidak kehausan, serta dapat dikonsumsi dengan mudah di sela-sela perjalanan. 

Faktanya, air kelapa memiliki kandungan elektrolit yang mampu menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh. Di samping itu, air kelapa juga mengandung potasium yang turut membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan bertenaga. Dengan begitu, tubuh Anda pun akan tetap segar dan bugar hingga sampai kampung halaman.

Baca Juga

Tol Jakarta-Cikampek Macet Panjang, Jasa Marga Terapkan Contraflow Sejak Pagi

3. Bawa Bekal Buah-buahan yang Banyak Mengandung Cairan

Cairan tak hanya bisa didapatkan dari minum air putih. Anda juga bisa mendapatkan asupan cairan dari buah-buahan yang pada dasarnya mengandung banyak air, seperti apel, jeruk, pir, atau buah beri. Selain mengandung banyak air, buah-buahan tersebut juga mudah dibawa, tidak gampang busuk, dan mengandung potasium yang mampu mempertahankan keseimbangan cairan tubuh lebih lama. Buah-buahan ini bisa Anda jadikan sebagai camilan sepanjang perjalanan mudik.

4. Konsumsi Sayuran dengan Kandungan Air Tinggi

Selain buah-buahan, Anda juga bisa mendapatkan asupan cairan dari sayuran. Bila Anda mengonsumsi makanan yang banyak mengandung air, maka kulit Anda bisa terlihat lebih bersinar dan terhindar dari gangguan pencernaan. Sayuran yang dimaksud, seperti timun, seledri, tomat, lobak, kol, bayam, brokoli, dan bayam. Anda juga bisa membawa bekal dengan menu sejumlah sayuran ini, atau bahkan dijadikan jus favorit dengan mencampurnya bersama buah favorit untuk diminum selama perjalanan mudik. Rasanya yang manis dan kandungan air yang tinggi, pasti bikin Anda merasa segar.

5. Hindari Kafein dan Minuman Tinggi Gula

Minum kopi atau teh memang sangat cocok untuk membuat diri terjaga selama perjalanan mudik. Sayangnya, kedua jenis minuman tersebut mengandung kafein yang bersifat diuretik atau menarik cairan tubuh. Alhasil, Anda akan lebih sering buang air kecil setelah mengonsumsi dua minuman ini. Jika hal ini tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup, dehidrasi sudah dipastikan akan terjadi.

Baca Juga

Cerita Pemudik Motor dari Jakarta yang Berangkat Malam Hari Agar Dapat Jaga Puasa

Begitu pula dengan minuman tinggi gula. Mudik ditemani segelas minuman dingin yang manis memang terasa sangat nikmat. Tapi, minuman manis bisa membuat rasa haus semakin menjadi loh. Apalagi bila minuman tersebut menggunakan pemanis buatan. Oleh karenanya, pastikan Anda menghindari dua minuman ini, ya. Anda tentunya ingin menikmati perjalanan mudik tanpa dibayangi oleh dehidrasi dan berbagai gejalanya yang sangat mengganggu, bukan?

Editor : Eka Dian Syahputra