get app
inews
Aa Text
Read Next : Sempat Gangguan Kemarin, LRT Jabodebek dari Bekasi Kembali Normal

LRT Jabodebek Depo Bekasi Segera Beroperasi, Ini Tanggapan Warga Sekitar Proyek

Rabu, 22 September 2021 | 21:53 WIB
header img
LRT atau kereta Light Rail Transit (LRT) di Depo Bekasi direncanakan beroperasi pada pertengahan 2022. Foto: MPI/Advenia Elisabeth

JAKARTA, INews.id  -  LRT atau kereta Light Rail Transit (LRT) di Depo Bekasi direncanakan  beroperasi pada pertengahan 2022. Adapun LRT akan melewati 18 stasiun LRT Jabodebek yang melayani masyarakat yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.

Lantas bagaimana tanggapan warga atas pembebasan lahan proyek tersebut seorang warga Kampung Jatimulya yang tidak mau disebutkan namanya mengaku telah mendapatkan dana ganti sebesar Rp2,5 juta, bersama lima kepala keluarga di lahan yang mereka tinggali. Dana ganti yang dimaksud adalah dana pengganti bibit aneka sayuran yang pernah mereka tanam di lahan tersebut.

Sebelumnya, dirinya menerangkan bahwa lahan yang dipakainya saat ini bukan lahan miliknya melainkan hanya sebatas pemanfaatan sementara untuk menunjang kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Selama ini, perempuan yang berprofesi sebagai pemulung ini menumpang tinggal bersama lima keluarga lain dengan memanfaatkan lahan kosong milik pengembang. “Kami tinggal disini sudah lumayan lama, nah itu dulu kami pakai untuk bertanam," ujarnya saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) pada Rabu (22/9/2021) sambil menunjuk lahan yang sudah diratakan.

"Sayur-sayuran kami tanam untuk kami jual memenuhi kebutuhan hidup tapi sekarang tidak bisa kami gunakan lagi. Tapi mereka (pihak pengembang) memberi kami ganti bibit Rp2,5 juta per kepala keluarga,” tuturnya.

Dia mengaku uang yang diberikan tersebut sangat berguna untuk biaya pendidikan anaknya. Sebab, katanya, jika pihak pengembang tidak memberi ganti bibit, keluarganya merasa dirugikan karena sebelum lahan itu diratakan, sayuran yang ditanam itu akan memasuki masa panen. “Untungnya kami diberi ganti bibit, lumayan buat biaya anak sekolah,” ucapnya.

Sementara itu, warga lain yang juga tidak mau disebutkan namanya mengaku tidak keberatan dengan adanya pembangunan LRT di sekitar tempat tinggalnya. Sebab, dia bilang, jam pengerjaan proyek sesuai dengan shift yang ada.

“Kami di sini nggak keganggu kok soalnya mereka juga tertib kerjanya. Jam lima sore sudah nggak kerja lagi. Jadi nggak bising waktu malam hari,” tuturnya.

Saat ditanya lebih lanjut terkait kelanjutan pembebasan lahan tempat tinggalnya ke depan, dirinya belum mengetahui hal tersebut. “Kalau soal itu saya belum tahu, karena belum ada informasi apa-apa. Tapi yang itu katanya sih mau dibangun apartemen,” ungkapnya sambil menunjuk lahan yang akan digusur.

Sementara itu, Lina (38) menuturkan dirinya sudah mengetahui perihal pembebasan lahan tersebut. Namun terkait dana ganti untung, dirinya belum tahu pasti kapan akan dibagikan. Namun, dia menyatakan jika dana tersebut sudah diberikan, akan dipergunakan untuk membuka usaha di sekitaran Depo LRT Bekasi.

"Sekarang sih belum tahu kapan dibagikannya. Tapi sepengetahuan saya bakal dikasih. Dan kalau nanti sudah dikasih, mau saya pakai usaha di samping Depo LRT," katanya saat ditemui secara terpisah.

Sekedar informasi, LRT Jabodebek tengah dipersiapkan pemerintah guna menambah moda transportasi massal yang menunjang kebutuhan masyarakat agar terhindar dari kemacetan.

Saat ini PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah mempersiapkan segala sesuatunya terkait pengoperasian LRT tersebut, baik sarana, prasarana, fasilitas pelayanan penumpang maupun perizinan-perizinan yang diperlukan.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut