BANDUNG, iNews.id - Emmeril Kahn Mumtadz atau kerap disapa Eril, anak sulung Ridwan Kamil, yang hilang diduga terbawa arus Sungai Aare di Swiss, ternyata sempat teriak 'help' dan terdengar warga sekitar sungai. Bahkan, Eril rupanya mempunyai kemampuan menyelam dan sertifikat diving.
Hal tersebut pun dijelaskan Elpi Nazmuzaman, adik kandung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat memberikan keterangan dalam konferensi pers terkait musibah hilangnya Eril, Sabtu (28/7/2022).
Berdasarkan informasi yang diterimanya dari pihak keluarga di Swiss, sebelum dinyatakan hilang, anak sulung Ridwan Kamil itu berenang bersama dua orang lainnya, yakni adik perempuannya, Camillia Laetitia Azzahra dan kawannya.
"Tiga orang, pertama kawannya, adiknya dan Eril. Satu orang di sana tinggal di Swiss. Berenang bersama di sana dan itu ada wisatawan lagi, ada lansia dan anak-anak, harusnya safety," ungkap Elpi di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung.
Terlebih, lanjut Elpi, keponakannya itu juga telah mengantongi sertifikat menyelam. Sehingga, dia pun yakin bahwa Eril sudah memastikan keamanan sebelum berenang hingga akhirnya terseret arus sungai.
"Eril itu pemuda yang suka olahraga, bisa berenang dan beliau punya sertifikat diving. Punya kemampuan menilai arus dan beliau bisa mengatur yang layak turun dan tidak turun (berenang)," jelasnya.
Tidak hanya itu, masih berdasarkan informasi dari pihak keluarga, Eril juga telah memilih tempat yang aman untuk berenang. Jika banyak wisatawan yang memilih terjun dari jembatan, kata Elpi, Eril memilih jalur lain. Namun, ada hal yang tak terduga yang akhirnya membuat Eril terseret arus sungai hingga hilang.
"Pada saat kejadian, informasi dari keluarga, Eril sudah memastikan yang dua (orang) sudah sampai (di sungai). Ada sesuatu tidak terguga, bahkan hingga Eril berteriak help," bebernya.
Elpi menambahkan, teriakan minta tolong Eril itu terdengar oleh warga di sekitar sungai hingga akhirnya warga melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian setempat.
"Teriakan help ini terdengar warga di pinggir sungai. Kemudian warga menelepon polisi," tuturnya.
Editor : Eka Dian Syahputra