SWISS, iNews.id - Swiss merupakan salah satu negara dengan sistempendidikan terbaik di dunia. Di mana berdasarkan data yang dipublikan di laman US News, negara tersebut menempati urutan keenam dan berada di bawah Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Kanada dan Prancis.
Sementara itu, Swiss juga mematok standar akademik tinggi tentunya dengan dukungan para akademisi yang sangat ahli di bidangnya. Satu fakta yang harus diketahui, homeschooling merupakan sistem pendidikan yang paling tidak umum di Swiss. Jika ada orangtua yang berniat untuk melakukan homeschooling, maka harus meminta izin terlebih dahulu kepada para pihak yang berkepentingan.
Negara ini juga banyak dibidik mahasiswa asing dari seluruh dunia (termasuk Indonesia) untuk melanjutkan pendidikannya. Di tahun ajaran 2019/2020, ada sebanyak 191.812 mahasiswa asing yang terdaftar di universitas-universitas di Swiss.
Adapun konsentrasi kuliah yang paling banyak menarik atensi mahasiswa adalah sains terapan, farmasi, arsitektur, dan teknik mesin. Bagaimana sebenarnya sistem pendidikan di Swiss? Berikut informasi yang berhasil dirangkum tim Litbang MPI, Sabtu (22/7/2022).
Sama seperti negara-negara lain di dunia, Swiss menerapkan pendidikan wajib dari mulai SD hingga SMA. Mengutip laman Studying in Switzerland, TK dipandang sebagai ruang belajar yang sangat awal bagi anak-anak dan siklus belajar pertama mereka.
Namun, tidak semua negara bagian di Swiss mewajibkan seorang anak untuk mengenyam pendidikan di bangku TK. Pendidikan wajib biasanya dimulai pada jenjang sekolah dasar (SD). TK hanya permulaan untuk menanamkan etika sehari-hari, keterampilan sosial, dan perilaku dasar melalui permainan menarik. Selanjutnya, barulah anak-anak memasuki SD yang merupakan pendidikan wajib.
Setelah menyelesaikan SD, siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah, yakni SMP dan SMA. Biasanya, siswa mulai masuk ke bangku SMP saat usianya menginjak 11-12 tahun dan menempuh pendidikan rata-rata selama 3 atau 4 tahun.
Editor : Eka Dian Syahputra