Dia bergabung dengan peringatan di samping jembatan di atas Sungai Seine yang merupakan titik awal pada 1961 untuk unjuk rasa menentang jam malam yang hanya diberlakukan pada warga Aljazair.
Macron mengatakan kepada kerabat korban pada peringatan 60 tahun pertumpahan darah itu bahwa "kejahatan" dilakukan di bawah komando Kepala Kepolisian Paris Maurice Papon yang terkenal kejam.
Papon terungkap pada 1980-an telah bekerja sama dengan pasukan Nazi Jerman yang menduduki Paris dalam Perang Dunia Kedua, untuk memindahkan orang-orang Yahudi ke kamp kematian Nazi.
“Unjuk rasa tahun 1961 ditekan secara brutal, keras dan berdarah," ungkap pernyataan kantor Macron.
“Sekitar 12.000 warga Aljazair ditangkap, banyak yang terluka dan puluhan orang tewas,” papar Macron.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait