Tetapi para aktivis yang mengharapkan pengakuan tanggung jawab yang lebih kuat malah kecewa.
Macron tidak secara resmi meminta maaf dan tidak memberikan pidato publik, dengan Elysee hanya mengeluarkan pernyataan tertulis.
“Pernyataan presiden merupakan kemajuan tetapi belum selesai. Kami berharap lebih," ujar Mimouna Hadjam dari asosiasi antirasisme Afrika93 mengatakan kepada kantor berita AFP.
Peringatan pertama acara tersebut diselenggarakan pada 2001 oleh walikota Paris.
Prancis dan negara-negara Barat seringkali mengkritik pelanggaran hak asasi manusia di negara-negara lain tapi mengingkari pelanggaran HAM yang mereka lakukan di masa lalu.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait