iNews.id - Malam Hari Raya Idul Adha merupakan satu dari lima malam yang sangat istimewa. Pada malam ini disebut sebagai waktu mustajab untuk berdoa kepada Allah.
Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata:
أن الدعاء يستجاب فى خمس ليال أول ليلة من رجب وليلة نصف شعبان وليلتى العيد وليلة الجمعة
Artinya: "Sesungguhnga doa dikabulkan pada 5 malam yaitu awal bulan Rajab, malam Nishfu Sya'ban, malam Idul Fitri, malam Idul Adha dan malam Jumat."
Dalam riwayat dikisahkan Umar bin Abdul Aziz berkirim surat kepada Gubernur Bashrah, yang isinya perintah agar menghidupkan 4 malam setiap tahunnya, yaitu awal malam bulan rajab, malam nisfu Sya'ban, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha. Menurutnya, pada malam-malam tersebut Allah mencurahkan kucuran rahmat-Nya yang sempurna.
Imam Abu al-Qasim al-Ashbahani dalam Kitab 'Targib Wa Tarhib' meriwayatkan Hadis dari sahabat Mu'adz bin Jabal bahwa Nabi shollallahu 'alaihi wasallam mengatakan orang yang menghidupkan 5 malam tertentu dengan ibadah, maka ia mesti mendapatkan Surga. Yaitu, malam Tarwiyah, malam Arafah, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, dan malam nisfu Sya'ban.
Imam Ibnu Majah dalam Kitab Sunan Ibnu Majah meriwayatkan, dari sahabat Abu Umamah bahwa Nabi bersabda, orang yang menghidupkan malam dua hari raya, yaitu Idul Adha dan Idul Fitri, maka hatinya akan terus hidup ketika hati Manusia mulai mati dan tak berfungsi. Hadis-hadis ini walaupun kualitasnya dhaif (lemah), para ulama membolehkan untuk mempraktekkannya dalam hal Fadhail 'Amal (keutamaan beramal).
Karena itu, mari kita isi malam Idul Adha dengan berbagai ibadah seperti mengumandangkan takbir, dzikir-doa, sholat malam, baca Al-Qur'an dan amalan sunnah lainnya.
Editor : Aditya Nur Kahfi
Artikel Terkait