"Puncak Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 30-100 m di atas puncak kawah," tambah Agus, .
"Selain itu juga terjadi kegempaan yang lain," terang dia.
BPPTKG menyebut terjadi gempa hembusan sebanyak 2 kali dengan amplitudo 3 mm selama 6.4-8 detik. Juga ada gempa Hybrid/Fase Banyak sebanyak 12 kali dengan Amplitudo 3-25 mm berdurasi selama 4.6-8.7 detik.
Di samping itu juga terjadi gempa vulkanik Dangkal sebanyak 4 kali dengan amplitudo 40-75 mm selama 6.4-16.2 detik. Hingga saat ini status Merapi masih sama, level III atau siaga sama seperti tahun lalu.
Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,"ungkap dia.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Editor : Fatiha Eros Perdana
Artikel Terkait