Korps Marinir merupakan salah satu Komando Utama Operasi (Kotama Ops) TNI di bawah kendali langsung Panglima TNI yang juga merangkap dan berfungsi sebagai Komando Utama Pembinaan (Kotama Bin) pada Markas Besar TNI AL.
Korps Marinir sejajar dengan Kotama lain seperti Kogabwilhan, Kostrad, Koarmada RI, Koopsudnas, Pushidrosal, Kodam, Kopassus dan Kolinlamil. Sesuai tugas dan fungsinya, Korps Marinir menyelenggarakan operasi amphibi, operasi pertahanan pantai, dan pengamanan pulau terluar strategis dalam rangka OMP dan OMSP serta operasi lainnya sesuai kebijakan Panglima TNI.
Sejak berdiri 75 tahun silam, Korps Marinir selalu hadir dalam setiap penyelesaian pergolakan bangsa mulai dari Perang Kemerdekaan, Operasi RMS, Operasi DI/TII, Operasi PRRI/Permesta, Operasi Dwikora, Operasi Seroja, Operasi G30S PKI, pengamanan Kepulauan Natuna dan Ambalat, Operasi Reformasi, Operasi Pengamanan Ambon, dan Operasi Rencong Sakti di Aceh.
Selain itu, Operasi pengamanan pulau-pulau terluar Indonesia dan Operasi pembebasan sandera Perompak Somalia. Selain melaksanakan tugas-tugas tempur, Korps Marinir juga aktif dalam Bakti TNI dan operasi bantu rakyat lainnya.
Mengutip laman resmi Marinir, dalam rangka ikut serta menjaga ketertiban dunia, Korps Marinir terlibat aktif sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB sejak tahun 1960 sampai sekarang antara lain : Kontingen Garuda II dan III (UNOC) di Kongo (1960-1961), Kontingen Garuda IV, V, VI, VII di Vietnam (1973–1975), Kontingen Garuda VIII di Timur Tengah (1978), hingga MINUSTAH XXXII-C/Haiti, MONUSCO XX-K/Kongo dan YONKOMPOSIT XXXV-UNAMID.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait