"Yang mantan nggak menuntut, (keluarga mantan istrinya) nggak tahu kalau bikin (tuntutan), mereka nggak tahu, itu anak kandung saya, yang bikin saya, padahal kuburannya ada di sana, kamu itu siapa, kan gitu. Ini anakku saya jawab, saya sudah ngajukan tuntutan ke Pak Imam pengacara saya, semua saya pasrahkan ke Pak Imam," jelas Devi menceritakan percakapannya dengan salah seorang polisi.
Devi mengaku sempat diadu domba dengan pihak keluarga mantan istrinya yang berada di Wajak, Kabupaten Malang. Pasalnya keluarga mantan istrinya yang notabene ibu kandung kedua anaknya tak melakukan tuntutan.
Saat dia memutuskan untuk membatalkan rencana autopsi kedua anaknya dia pun didatangi banyak polisi. Saat itu beberapa anggota kepolisian ada yang masuk ke dalam rumahnya dan yang berada di luar rumah. "Banyak yang datang. Waktu mau pencabutan. Yang di dalam rumah sedikit, yang di luar banyak," kata dia.
Dijelaskannya, surat pernyataan itu awalnya dia buat menggunakan tulisan tangan dan dikoreksi oleh petugas kepolisian, hingga akhirnya drafnya pastinya diketik dan dia tanda tangani. "Saya yang bikin pertama, mereka mengoreksi ini kurang itu kurang," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul " Didatangi Banyak Polisi, Alasan Orangtua Korban Tragedi Kanjuruhan Batalkan Autopsi "
Editor : Iman Ridhwan Syah
Artikel Terkait