Sementara itu, Manager Jawa Barat Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI Bambang Eko Budi Yanto SR mengatakan, terdapat 18 provinsi dan 77 kabupaten/kota wilayah kerja prioritas untuk dukungan komunitas dalam implementasi DPPM. Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi menjadi salah satu wilayah kerja.
"PR Konsorsium Komunitas PB-STPI memiliki strategi upaya meningkatkan peran OMS dankomunitas terdampak TBC dalam mempengaruhi Pemerintah Daerah mengeliminasi TBC melalui pendekatan multi-sektor, salah satunya adalah mendorong keterlibatan peran legislatif dan eksekutif di daerah," bebernya.
"Salah satu komponen pemersatu pemerintah daerah dalam menanggulangi TBC adalah adanya indikator SPM kesehatan yang mencantumkan isu TBC," lanjut Eko.
Menurut dia, dalam tiga tahun terakhir, kesenjangan penemuan pasien TBC di Indonesia di antara orang yang diestimasikan sakit TBC setiap tahunnya masih melebihi 30 persen. Mayoritas notifikasi berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan (faskes) publik.
Namun, sektor swasta mengelola lebih dari 50 persen rumah sakit di Indonesia dan sekitar 70 ribu dokter praktik mandiri/DPM. Selain itu, lebih dari lebih dari 60 persen tenaga kesehatan publik memiliki pekerjaan kedua di faskes swasta atau praktik mandiri.
Artikel ini telah diterbitkan di SINDOnews.com dengan judul "TBC di Kabupaten Bekasi Mengganas, Tembus 16.000 Kasus".
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait