JAKARTA, iNews.id - Banjir merendam wilayah Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Jumat (24/12/2021) pukul 17.00 WIB.
Pit. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan kali ini banjir melanda 4 desa di Kecamatan Jatinangor.
“Peristiwa ini terjadi setelah hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang mengguyur wilayah tersebut,” katanya dalam keterangan yang diterima, Sabtu (25/12/2021).
BPBD Kabupaten Sumedang mengidentifikasi debit air hujan mengalir dari bagian hulu di kawasan Gunung Manglayang di sisi utara, kemudian menuju ke kawasan Jatinangor yang berada di sisi selatan.
Keempat desa yang dilanda banjir pada kawasan tesebut antara lain Desa Cipacing, Cileles, Cikeruh dan Sayang.
Banjir mengakibatkan sejumlah bangunan terdampak, yaitu rumah 44 unit, tempat ibadah dan pondok pesantren masing-masing 1 unit. BPBD setempat masih melakukan terhadap jumlah keluarga terdampak peristiwa ini. Tidak ada korban jiwa atau pun warga mengungsi saat kejadian ini berlangsung.
Merespons dua kejadian di Jember dan Sumedang tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siaga. Dalam menghadapi angin kencang yang dapat terjadi saat hujan lebat, langkah-langkah pencegahan dilakukan sejak dini, seperti memangkas ranting-ranting pohon di sekitar rumah atau di ruang publik.
Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko saat angin kencang dan hujan terjadi. Di samping itu, warga dapat berlindung di bangunan yang kokoh dan menghindari berada di bawah pohon atau papan reklame.
Pada wilayah Sumedang, analisis inaRISK menunjukkan kabupaten tersebut memiliki sejumlah kecamatan dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 22 kecamatan, salah satunya Kecamatan Jatinangor, yang berada pada potensi bahaya tersebut.
Menghadapi puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2022, BNPB mengingatkan untuk selalu waspada dan siap siaga. Masyarakat diharapkan memiliki rencana kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi potensi bahaya banjir, seperti penyiapan tas siaga bencana atau upaya proteksi dengan protokol kesehatan saat evakuasi.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait