YOGYAKARTA, iNewsBekasi.id - Dalam 12 jam terakhir, Gunung Merapi kembali melepaskan guguran awan panas. Kejadian terbaru terjadi sekitar pukul 01.11 WIB dini hari pada hari Minggu (12/3/2023).
Sampai saat ini, status Gunung Merapi berstatus Siaga (level 3). BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi) merilis awan panas guguran, pada Sabtu (11/3/2023) malam pukul 23.01 WIB dengan jarak luncur 1.800 meter ke arah Barat Daya atau hulu Kali Bebeng
Kemudian terjadi lagi awan panas guguran di Gunung Merapi pada Minggu (12/3/2023) dini hari pukul 01.11 WIB dengan jarak luncur 1.300 meter. Awan panas guguran ini tertiup mengarah ke Barat Daya atau hulu Kali Bebeng.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa menuturkan sepanjang hari Sabtu mulai pukul 00.00-24.00 WIB, pihaknya mencatat terjadi 41 awan panas guguran. Dengan jarak maksimal luncuran mencapai 4.000 meter (4 km) ke barat daya.
Teramati empat kali guguran lava Gunung Merapi dengan jarak luncur mencapai 1.500 meter ke arah barat daya. Meskipun cuaca di sekitar Gunung Merapi cukup bervariasi, dengan kondisi cerah, berawan, dan mendung. Suhu udara berkisar antara 13 hingga 26 °C, kelembaban udara antara 57 hingga 99 persen, dan tekanan udara sekitar 567 hingga 689 mmHg.
Teramati asap kawah Gunung Merapi dengan tekanan lemah dan berwarna putih, dengan intensitas sedang dan mencapai ketinggian antara 30 hingga 100 meter di atas puncak kawah. Berbagai aktivitas kegempaan juga terus terjadi seiring dengan geliat Gunung Merapi.
Diantara aktivitas kegempaan yang terjadi adalah tercatat adanya 41 kali awan Panas Guguran dengan Amplitudo sebesar 30-75 mm dan durasi antara 60.2-458.6 detik. Selain itu, juga terjadi gempa guguran sebanyak 163 kali dengan Amplitudo mencapai 4-48 mm dan durasi antara 35.1-162.8 detik.
Terjadi juga 12 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-13 mm dan durasi 5.4-7.5 detik, 6 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 23-56 mm dan durasi 8.1-10.4 detik, serta 50 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 7-23 mm dan durasi 7.7-11.7 detik.
Agus mengatakan bahwa potensi bahaya saat ini adalah guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya yang mencakup Sungai Boyong dengan jarak maksimum 5 km, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng dengan jarak maksimum 7 km.
Di sektor tenggara, bahaya meliputi Sungai Woro dengan jarak maksimum 3 km dan Sungai Gendol dengan jarak maksimum 5 km. Selain itu, jika terjadi letusan eksplosif, material vulkanik dapat menyebar hingga radius 3 km dari puncak.
Editor : Fatiha Eros Perdana
Artikel Terkait