5. Punya sifat qona'ah
Tidak merasa cukup atau tidak memiliki sifat qona'ah, itulah yang membuat orang ingin hidup mewah-mewahan. Padahal penghasilannya biasa, namun sebab ingin seperti orang kaya yang memiliki smartphone mahal, mobil mewah dan rumah layak istana; akhirnya jalan kreditlah yang ditempuh.
Kebanyakan kredit yang ada tidak jauh-jauh dari riba, bahkan termasuk pula yang memakai istilah syari sekalipun seperti murabahah. Menggunakan ponsel biasa asalkan bisa berkomunikasi, atau menggunakan motor yang memang lebih pas untuk keadaan jalan di negeri kita yang tidak terlalu lebar, atau hidup di rumah kontrakan, sebenarnya terasa lebih aman dan selamat dari riba untuk saat ini.
Cobalah belajar untuk memiliki sifat qona'ah, selalu merasa cukup dengan rezeki yang Allah Subhanahu wa Ta'ala anugerahkan, maka tentu tidak selalu melihat indahnya rumput di rumah tetangga karena taman di rumah sendiri pun masih terasa sejuk.
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
"Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina') adalah hati yang selalu merasa cukup." (HR Bukhari nomor 6446 dan Muslim:1051)
Kata para ulama, "Kaya hati adalah merasa cukup pada segala yang engkau butuh. Jika lebih dari itu dan terus engkau cari, maka itu berarti bukanlah ghina (kaya hati), namun malah fakir (hati yang miskin)." (Lihat Fathul Bari, 11: 272)
Jika seorang Muslim memperhatikan orang di bawahnya dalam hal dunia, itu pun akan membuat makin bersyukur atas rezeki Allah Subhanahu wa Ta'ala dan akan selalu merasa cukup.
Berbeda halnya jika yang memperhatikan selalu orang yang lebih dari dirinya dalam masalah harta. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ
"Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu." (HR Muslim nomor 2963)
Orang yang memiliki sifat qana'ah sungguh terpuji. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ
"Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rezeki yang cukup dan Allah menjadikannya sifat qana'ah (merasa puas) dengan apa yang diberikan kepadanya." (HR Muslim nomor 1054)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri selalu memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar dianugerahkan sifat qana’ah dalam doanya:
اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
"Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina (Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat 'afaf –terhindar dari yang haram– dan sifat ghina –selalu merasa cukup)." (HR Muslim nomor 2721)
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait