“Saya berteman dengan Anam sejak dulu, kami dekat seperti saudara. Anam ingin berlatih lari pagi, saya membangunkannya, jam 03.00 pagi. Anam ingin berlari bersama Sandi, meskipun Sandi tidak bisa berlari, tetapi Sandi bisa memberikan dukungan dan semangat,” kata Sandi.
Anam melalui latihan fisik dengan sungguh-sungguh, mengikuti serangkaian seleksi yang ketat. Akhirnya, Anam berhasil lulus menjadi prajurit TNI AD. Hal ini membawa kebahagiaan bagi Anam, keluarganya, Sandi, dan orang-orang di sekitarnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait