Kisah Amir Khan, Perjuangan Petinju Muslim yang Ingin Tunjukkan Wajah Islam di Amerika Serikat

Andryanto Wisnuwidodo
Kisah Amir Khan, Perjuangan Petinju Muslim yang Ingin Tunjukkan Wajah Islam Sesungguhnya di Amerika (Foto: The Sun)

"Saya melakukan hal-hal baik di dunia selain tinju," kata Khan. ''Saya ingin anak-anak muda mengikuti jejak saya dan melakukan hal-hal positif. Orang-orang di seluruh dunia mengenal Amir Khan. Bukan hanya umat Islam. Saya pikir orang-orang mengikuti saya karena saya fokus pada hal-hal yang baik.” 

Tindakan kekerasan organisasi ekstremis seperti Negara Islam menginspirasi Khan untuk mengambil tempatnya sebagai duta besar agama tidak resmi untuk Islam, menyebarkan pesan toleransi dan inklusivitas. “Ini membuat saya kesal karena saya ingin orang tahu bahwa semua Muslim tidak jahat,” kata Khan. 

Khan percaya media meyakinkan publik untuk mengejek Muslim di Amerika karena tindakan teroris Islam radikal. ''Mereka bukan Muslim sejati,” kata Khan ketika merujuk pada teroris Islam. ''Saya pikir orang perlu mulai berpikir untuk diri mereka sendiri dan tidak terlalu mendengarkan media. Tidak ada agama yang menyuruhmu pergi membunuh orang. Tidak ada agama yang menyuruhmu untuk menyakiti orang. Saya tidak percaya agama mana pun akan mengajarkan siapa pun untuk menyakiti orang lain.”

Sementara itu, komunitas Muslim harus bergulat dengan komentar kontroversial dari calon presiden dari Partai Republik Donald Trump saat itu. Memberitahu negara itu, "Islam membenci kita," dan seruannya untuk melarang Muslim memasuki Amerika Serikat menciptakan badai reaksi yang dapat diprediksi terhadap pengusaha yang blak-blakan itu. 

Menanggapi pernyataan Trump, Khan menguraikan pandangannya sendiri tentang Muslim di Amerika Serikat. ''Sangat menjengkelkan ketika Anda mendengar seseorang mencalonkan diri sebagai presiden seperti Donald Trump, keluar dengan pernyataan seperti, ‘Muslim adalah orang jahat dan mereka tidak boleh diizinkan di Amerika.’ Kita hidup di dunia yang sangat keras,” kata Khan.

''Ada orang-orang yang kebetulan beragama Islam yang melakukan hal-hal yang merugikan. Tapi bagaimana dengan Muslim yang baik, seperti saya? Kami tinggal di Amerika. Kami bekerja di Amerika. Kami menghibur jutaan orang di seluruh dunia. Bagaimana bisa Donald Trump berbalik dan mengatakan saya tidak boleh diizinkan di negara ini? Saya menyatukan bangsa-bangsa. Mungkin Donald Trump harus bertarung. Ketika dia melihat bagaimana orang-orang Muslim, Pakistan, Inggris, Meksiko, dan Amerika berkumpul, dia akan kagum.”

Editor : Eka Dian Syahputra

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network