Kisah Oh Go Seng, Kakek yang Tinggal di Hutan Singapura Selama 30 Tahun

Berlianto
Oh Go Seng (79) selama 30 tahun tinggal di hutan Singapura. (Foto: BBC)

Aspek terburuk dari hidup di hutan, katanya, adalah tikus. Binatang pengerat itu melubangi pakaiannya untuk bisa kembali ke tempat persembunyiannya. 

Dia juga bekerja di berbagai pekerjaan ketika dia bisa mendapatkannya. 

Oh terkadang menggunakan uang yang diperolehnya untuk naik feri ke Batam, sebuah pulau kecil di Indonesia. Di sanalah dia bertemu dengan Nyonya Tacih, istrinya, yang memiliki seorang putri. Namun, setelah kunjungan rutin akhir pekannya ke Batam, Oh akan kembali ke rumah hutannya di Singapura.

Seperti keluarganya di Singapura, istri dan anak perempuan Oh, yang sekarang berusia 17 tahun, mengatakan mereka tidak tahu bagaimana dia hidup. 

Dia akan selalu menjawab pertanyaan tentang di mana dia tinggal dengan mengatakan dia "tinggal di taman", kata seorang kerabat. 

Perjalanan Oh ke Batam berhenti begitu pandemi melanda, dengan Singapura sebagian besar menutup perbatasannya dan mengizinkan perjalanan hanya bagi mereka yang bersedia membayar untuk karantina dan tes COVID-19.

Namun, dia tetap bertahan dalam membantu keuangan keluarganya dengan mengirim mereka antara S$500 (Rp5,6 juta) - S$600 (Rp6,4 juta) per bulan. 

Pada bulan Februari tahun ini - pada hari pertama Tahun Baru Imlek - dengan bantuan tim anggota parlemen setempat, Oh diberi rumah baru untuk ditinggali. 

"Tim akan terus membantu Oh, termasuk mencari bantuan sosial jangka panjang (dan membantu dia dalam) bersatu kembali dengan istri dan putrinya di Indonesia," kata Liang.

Editor : Eka Dian Syahputra

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network