Flat satu kamar tidur yang sekarang dia tinggali bersama pria lain, berukuran kecil dan berperabotan jarang. Beberapa barang pribadi di flat telah dilengkapi dengan lemari es, televisi, ketel dan pemanas air yang disumbangkan oleh para donatur.
Oh sangat senang dengan pemanas airnya. Dia terbiasa mencuci di air dari kolam di sebelah tempatnya berlindung di hutan dan menemukan air keran terlalu dingin.
Dia sekarang bekerja sebagai sopir, mengangkut pekerja asing dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan kadang-kadang melakukan pekerjaan berkebun.
Hari kepindahannya juga merupakan pertama kalinya dalam lebih dari tiga dekade dia merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarganya di Singapura.
"Saya makan banyak! Dan ada banyak jenis makanan yang sudah bertahun-tahun tidak saya cicipi!," dia tertawa.
"Luar biasa. Saya juga menonton televisi untuk pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun. Saya sangat menikmatinya," akunya.
Namun, dia jelas masih merindukan kebebasan hidup di hutan, meski ia mengaku lebih suka tinggal di rumah susun.
"Saya tinggal di sana selama bertahun-tahun, jadi ya tentu saja saya merindukannya," katanya dalam bahasa Hokkien, dialek China.
Editor : Eka Dian Syahputra
Artikel Terkait