BEKASI, iNewsBekasi.id- Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap ada peningkatan target operasi (TO) kasus mafia tanah pada 2024 ini, dari sebelumnya 82 menjadi 86. Bahkan, 46 TO telah diproses hukum dengan penetapan 89 tersangka.
Dari kasus itu, pemerintah berhasil menyelamatkan 194 hektare lahan dengan potensi kerugian Rp2,75 triliun.
Anggota DPR RI Irwan mengatakan, keberhasilan tersebut harus didukung dan diapresiasi oleh semua pihak.
"Keberhasilan program gebuk mafia tanah Kementerian ATR/BPN di bawah kepemimpinan AHY melalui Satgas Mafia Tanah sudah tentu harus terus kita semua dukung dan apresiasi," kata pria yang akrab disapa Irwan Fecho ini kepada wartawan, Kamis (27/6/2024).
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR ini mengatakan, kenaikan TO di tahun 2024 ini menjadi 86 dengan realisasi 46 TO yang diproses hukum, dan penyelamatan 194 hektare tanah dengan potensi kerugian Rp2,75 triliun sampai akhir Juni 2024 ini adalah prestasi yang luar biasa. Ini bukti serius bahwa Menteri ATR serius dalam bekerja.
"Di samping menyelamatkan kerugian negara dan masyarakat tentu ini adalah bentuk keseriusan, kerja nyata ATR/BPN bersama satgas mafia tanah dalam penegakan hukum dan menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur ini.
Sejak dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Februari 2024 lalu, lanjut dia, AHY berhasil unjuk gigi dengan hasil kinerjanya di Kementerian ATR.
"Saya melihat Mas AHY sejak dilantik bulan Februari 2024 oleh Pak Jokowi, beliau berhasil terbukti sangat konkret kerja nyatanya dan berpihak pada kepentingan rakyat dan negara," ujarnya.
Irwan Fecho meyakini program reforma agraria di masa pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto ke depannya akan semakin maju, karena Prabowo akan memperkuat reformasi hukum dan birokrasinya.
"Saya pun meyakini program reforma agraria dan gebuk mafia tanah di masa pemerintahan Presiden Prabowo ke depan bisa terus lebih maju. Pastinya Presiden terpilih akan memperkuat reformasi hukum dan birokrasi atas ruang dan tanah," ucapnya.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait
