JAKARTA, iNewsBekasi.id – Indonesia Thai Chamber of Commerce (INTCC) sukses menggelar Networking Nightbertema "Go Happy Go Healthy" di Bangkok, Thailand. Kegiatan memperkuat hubungan bisnis antara Indonesia dan Thailand.
Acara tersebut dibuka Chairman INTCC Ihsan Utama dan perwakilan Duta Besar Indonesia untuk Thailand sekaligus Konsuler Ekonomi, Angela Soewono.
Kegiatan ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai latar belakang bisnis dan menampilkan sejumlah pembicara, termasuk Naik Henokh Parmenas, Managing Partner dari Probus Consilium Advocates & Counselors at Law.
Dalam sesi diskusi, Probus Consilium Advocates & Counselors at Law menyoroti pentingnya strategi hukum yang terstruktur dalam mendorong keberhasilan investasi langsung asing (Foreign Direct Investment, FDI).
Mereka menjelaskan bahwa kepatuhan hukum dan kemampuan membaca peluang investasi menjadi kunci bagi perusahaan asing untuk berhasil melakukan ekspansi di Indonesia.
Naik Henokh Parmenas memaparkan realitas dan potensi investasi Indonesia, yang terus menjadi magnet bagi investor asing. Hingga September 2024, realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp1.261,43 triliun atau 76,45% dari target pemerintah sebesar Rp1.650 triliun.
Investasi ini meliputi sektor infrastruktur, manufaktur, energi terbarukan, farmasi, otomotif, dan elektronik.
“Pelaku bisnis asing perlu memiliki comprehensive legal strategies saat melakukan FDI di Indonesia, karena regulasi berkembang dengan cepat sesuai pertumbuhan investasi asing,” ujar Naik Henokh Parmenas, Kamis (5/12/2024).
Ia juga menekankan pentingnya menyusun struktur pemegang saham berlapis, alur dana yang jelas, serta mekanisme dividen yang tepat untuk menghindari masalah seperti dana terjebak di negara tujuan investasi.
Probus Consilium Advocates & Counselors at Law juga memberikan panduan strategis, seperti: Memilih struktur investasi yang sesuai. Menyusun perjanjian investasi yang kuat untuk melindungi kepentingan hukum investor.
Selain itu, mereka menyoroti pentingnya due diligence sebagai elemen kunci dalam mengelola risiko hukum, termasuk kepatuhan terhadap peraturan perpajakan, ketenagakerjaan, dan lingkungan hidup.
“Strategi mitigasi risiko dan kepatuhan hukum memastikan investasi menghasilkan keuntungan optimal sekaligus memenuhi regulasi yang berlaku,” pungkas Naik Henokh Parmenas.
Pemerintah Indonesia terus mendorong iklim investasi yang kompetitif melalui regulasi dan insentif. Komitmen ini diharapkan semakin memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Thailand, sekaligus membuka peluang bisnis yang lebih luas di kawasan Asia Tenggara.
Networking Night INTCC menjadi bukti nyata upaya bersama untuk mempererat kerja sama bisnis antara kedua negara, membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi regional.
Editor : Abdullah M Surjaya
Artikel Terkait