Rentetan Dendam Sejak 2019 Membuat Nanang Gimbal Kalap Habisi Sandy Permana

Ravie Wardani
Nanang Gimbal mengaku telah menyimpan dendam kepada korban sejak tahun 2019 atau 6 tahun lalu akibat beberapa peristiwa yang membuatnya merasa dipermalukan. Foto: iNews

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Motif pembunuhan Sandy Permana terungkap. Nanang Gimbal mengaku telah menyimpan dendam kepada korban sejak tahun 2019 atau 6 tahun lalu akibat beberapa peristiwa yang membuatnya merasa dipermalukan.

Menurut Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Setya, hubungan antara pelaku dan korban telah renggang sejak tahun 2019. Perselisihan dimulai saat korban menggelar pesta pernikahan dan mendirikan tenda hingga masuk ke pekarangan rumah pelaku.

Bahkan, korban sampai menebang pohon di pekarangan rumah pelaku itu tanpa izin terlebih dahulu. Disitu, pelaku tak menegur korban karena pelaku tahu korban sangat pemarah.

"Tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah, atas perbuatan korban tersebut tersangka merasa sakit hati dan menyimpan dendam sama korban," ujarnya pada wartawan, Kamis (16/1/2025).

Menurutnya, pelaku dan korban menjalani kehidupan bertetangga secara tidak harmonis, pelaku tak pernah menyapa korban, begitu juga sebaliknya.

 Lantas, pada tahun 2020, pelaku dan keluarganya memutuskan menjual rumah yang ditempatinya itu, pelaku lalu mengontrak rumah di blok lainnya meski masih masih dalam lingkup perumahan tersebut.

Peristiwa yang semakin memperuncing dendamnya terjadi pada Oktober 2024 saat ada rapat RT. Saat itu, muncul perselisihan terkait dugaan perselingkuhan ketua RT.

"Dalam acara itu korban berteriak dan beradu mulut dengan istri Ketua RT, lalu pelaku menegur korban dengan kalimat, 'Nggak usah teriak-teriak, biasa aja', korban melototi pelaku dan berkata 'Lo bukan warga sini, nggak usah ikut-ikutan', yang mana pelaku diam dan mencoba menenangkan diri, namun dalam hati pelaku menambah dendam yang selama ini dipendamnya," tuturnya.

Konflik semakin memanas ketika istri pelaku menerima pesan ancaman dari korban melalui WhatsApp. Korban menuduh pelaku ingin menyerangnya saat rapat RT.


"Mendengar informasi dari istri tersangka tersebut, tersangka tidak menanggapinya, namun menambah rasa benci tersangka terhadap korban," katanya.

Puncak ketegangan terjadi saat korban dengan sengaja meludah ke arah pelaku pada Minggu pagi. Provokasi ini membuat Nanang sangat marah hingga nekat mengambil pisau dan menusuk korban berkali-kali.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network