
BEKASI, iNewsBekasi.id- PT PLN UP3 Cikarang berkomitmen mendukung pengembangan bisnis pusat data (data center) di Kabupaten Bekasi melalui penyediaan listrik andal. Pemerintah saat ini merencanakan pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) di empat lokasi, salah satunya PDN I di Cikarang.
Manager PLN UP3 Cikarang, Wiedhyarno Arief Wicaksono mengatakan, perkembangan data center di Indonesia dipengaruhi oleh penerapan UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), yang mengharuskan pengelolaan data pribadi dilakukan dengan lebih aman dan transparan.
Aturan ini mendorong peningkatan infrastruktur data center di Tanah Air, serta memacu penerapan standar keamanan yang lebih tinggi dalam pengelolaan data.
Pemerintah, lanjut dia, sedang merencanakan pembangunan PDN, salah satunya PDN I di Cikarang yang ditargetkan mulai beroperasi pada Maret 2025 dengan total daya yang akan tersambung hingga 20,785 MVA.
Disamping itu, terdapat 2 calon pelanggan tegangan tinggi dengan total kapasitas daya mencapai 500 mega volt ampere (MVA). Perkembangan bisnis data center di Cikarang ini menjadi peluang yang sangat positif.
“Saat ini, jumlah pelanggan data center di wilayah kerja PLN Cikarang sebanyak 6 pelanggan dengan total kapasitas 404.305 MVA. Selain itu, ada 2 calon pelanggan dengan daya besar yang masih dalam proses survei,” kata Wiedhyarno dalam keterangannya pada Selasa (25/2/2025).
Wiedhyarno menuturkan, Cikarang memiliki kesiapan infrastruktur yang sangat baik, baik itu dari infrastruktur listrik maupun air, yang menjadi daya tarik bagi banyak perusahaan, baik domestik maupun internasional untuk membangun bisnis data center di Cikarang.
“Cikarang semakin diminati oleh perusahaan besar, salah satunya adalah Microsoft. Ini menunjukkan bahwa minat dunia internasional untuk berinvestasi di Indonesia semakin besar,” tuturnya.
Wiedhyarno menegaskan PLN Cikarang akan terus mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan pengembangan bisnis data center di Indonesia, serta memastikan pasokan energi yang andal, terjangkau, dan ramah lingkungan.
“Kami memiliki Gardu Induk Data Center yang berlokasi di GIIC dengan kapasitas mencapai 800 MVA, yang siap memasok kebutuhan listrik untuk data center,” ujarnya.
Tidak hanya listrik yang andal, PLN Cikarang pun siap menghadirkan energi bersih bagi data center. Saat ini pihaknya telah memiliki layanan green energy as a service untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan energi bersih.
Wiedhyarno menawarkan berbagai produk yang ramah lingkungan, salah satunya adalah Renewable Energy Certificate (REC). Dia melanjutkan, pembangkit-pembangkit PLN yang berbasis pada energi bersih sudah ditracking produksinya dan bisa dimanfaatkan penggunaannya melalui REC.
"Tracking ini dilakukan oleh lembaga internasional, sehingga produk ini juga diakui di tingkat global. Kami juga siap jika pelanggan membutuhkan listrik EBT dari pembangkit baru yang khusus untuk pelanggan,” tegasnya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Asda 2) Setda Kabupaten Bekasi, Iwan Ridwan menyambut baik perkembangan industri data center di Cikarang, investasi dalam sektor ini sebagai bagian dari upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Sangat penting terjalinnya kerja sama yang baik antara pemerintah, instansi terkait dan pengusaha untuk menciptakan ekosistem bisnis yang baik, di mana bisnis data center juga akan memberi keuntungan bagi masyarakat melalui peningkatan lapangan pekerjaan" ucapnya.
Sementara itu, General Manager PLN UID Jawa Barat, Agung Murdifi mengungkapkan, PLN sangat siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan bisnis data center di Jawa Barat.
“Dengan dukungan pemerintah yang kuat, kami yakin Jawa Barat bisa menjadi titik strategis untuk pembangunan data center. Harapannya, ini akan menjadi kekuatan baru yang mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, menurunkan angka kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Agung.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait