Dalam sambutannya, Diaz menekankan, momen kemerdekaan harus dijadikan refleksi bersama atas tantangan serius pengelolaan sampah di Indonesia.
“Indonesia sedang menghadapi krisis sampah. Karena itu, kita ingin memberi edukasi kepada masyarakat bahwa para pemulung ini adalah garda terdepan yang selama ini mengelola timbunan sampah kita. Kita semua harus berterima kasih kepada mereka,” ujarnya.
Diaz juga menyampaikan permintaan maaf kepada para pemulung sebagai warga Jakarta atas banyaknya sampah dari Ibu Kota yang setiap hari masuk ke Bantar Gebang. Ia menyebut para ibu-ibu pemulung sebagai sosok tangguh yang telah berkontribusi besar menjaga kebersihan lingkungan.
Melalui perayaan ini, pemerintah ingin menunjukkan penghargaan kepada pekerja sektor informal pengelolaan sampah, sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih peduli.
KLH/BPLH menegaskan pentingnya mengurangi timbulan sampah rumah tangga, melakukan pemilahan sejak dari sumber, serta mendukung kebijakan pemerintah menuju pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait
