BEKASI,iNewsBekasi.id- Sebanyak 2.584 mahasiswa resmi diwisuda oleh Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dalam Wisuda ke-41 Tahun Akademik 2024/2025 yang digelar di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Sabtu (20/9/2025).
Jumlah tersebut terdiri atas 1.376 wisudawan dan 1.208 wisudawati dari program Magister Terapan, Sarjana Terapan, dan Diploma. Tahun ini, jumlah lulusan meningkat signifikan dibanding tahun 2024 yang hanya mencapai 2.116 mahasiswa.
Direktur PNJ, Dr. Syamsurizal, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara wisuda. “Alhamdulillah, pelaksanaan Wisuda Ke-41 PNJ berjalan lancar, tertib, dan khidmat. Jumlah wisudawan meningkat karena ada beberapa program studi yang menambah kapasitas kelas dari dua menjadi tiga kelas,” katanya, Sabtu (19/9/2025).
Syamsurizal menerangkan, PNJ bukan hanya mencetak lulusan siap kerja, tetapi juga memastikan mahasiswa relevan dengan kebutuhan industri.
Terdapat 72 persen lulusan tahun lalu mendapatkan pekerjaan dalam waktu kurang dari enam bulan. Lebih membanggakan lagi, lanjut Syamsurizal, 35 persen wisudawan tahun ini telah bekerja bahkan sebelum resmi diwisuda.
Wisudawan itu diterima di berbagai perusahaan besar, seperti PT Badak NGL, PT LiuGong, hingga PT Aneka Tambang (Antam). “Banyak mahasiswa PNJ yang langsung ditawarkan bekerja setelah menjalani program magang. Bahkan ada yang sudah bekerja sejak semester akhir,” ungkapnya.
Sebagai politeknik unggulan, Syamsurizal menuturkan, PNJ menerapkan program magang minimal satu semester yang menjadi ciri khas pendidikan vokasi. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman kerja nyata, tetapi juga menjadi jalur rekrutmen langsung dari industri.
Selain itu, PNJ mengusung konsep Project Based Learning (PBL). Model pembelajaran ini membuat mahasiswa terlibat langsung dalam proyek yang dikerjakan bersama industri.
“Banyak industri yang mengambil project mahasiswa PNJ untuk diimplementasikan di perusahaan mereka. Hal ini membuktikan bahwa PBL sangat relevan dengan dunia industri,” katanya.
Relevansi kurikulum PNJ menjadi kunci keberhasilan lulusannya. Menurut Syamsurizal, kampus secara rutin melakukan evaluasi kurikulum setiap tiga tahun, bahkan bisa setahun sekali jika diperlukan.
“Kami selalu mengundang perwakilan industri untuk menyampaikan apa saja yang mereka butuhkan. Dari situ kami mendesain ulang kurikulum agar sesuai kebutuhan pasar kerja,” paparnya.
Tak hanya itu, Syamsurizal menjelaskan, jika tahun lalu hanya 28 persen lulusan yang sudah bekerja saat wisuda, tahun ini jumlahnya meningkat.
Angka ini menunjukkan tren positif dan bukti bahwa lulusan PNJ semakin dicari oleh perusahaan. Fenomena tersebut, tambah Syamsurizal hampir merata di semua program studi.
Bahkan beberapa wisudawan terbaik langsung direkrut industri pada saat magang di semester akhir. “Politeknik itu punya keunggulan. Program magang membuat mahasiswa benar-benar siap kerja, dan industri melihat itu sebagai investasi jangka panjang,” ujarnya.
PNJ saat ini sudah mengantongi Akreditasi Unggul dari BAN-PT untuk institusi. Tidak hanya itu, 13 program studi PNJ juga telah meraih predikat Unggul. Syamsurizal menyampaikan bahwa predikat Unggul sejatinya merupakan nomenklatur baru pengganti akreditasi “A”. “Kalau dulu disebut A, sekarang sebutannya Unggul,” katanya.
Sebagai informasi, lulusan PNJ tahun ini tersebar di berbagai jurusan strategis. Antara lain Jurusan Akuntansi 528 lulusan, Jurusan Administrasi Niaga 428 lulusan, Jurusan Teknik Mesin 423 lulusan, Jurusan Teknik Elektro 383 lulusan.
Kemudian, Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan 339 lulusan, Jurusan Teknik Sipil 253 lulusan, Jurusan Teknik Informatika dan Komputer 206 lulusan, dan Program Magister Terapan 24 lulusan. Selain itu, terdapat 183 lulusan berasal dari Program Kerja Sama Pendidikan antara PNJ dan industri.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait
