Karakter Anak Bangsa Dulu, Kini, dan Esok

Wahab Firmansyah
Sugeng Suwagi, Pemerhati Pendidikan dan Guru SMAN 8 Kota Bekasi. Foto/Istimewa

Karakter Anak Bangsa Dulu 

Membicarakan anak bangsa zaman dulu sering dikaitkan dengan karakter anak bangsa terutama sebelum dan pada masa pergerakan kemerdekaan, kondisi dimana seluruh elemen anak bangsa terbentuk dari kondisi sosial-politik yang penuh tantangan dan diskriminasi di bawah penjajahan. 

Dimana mereka menjadi pribadi yang memiliki nasionalisme dan semangat perjuangan yang tinggi karena pada masa penjajahan seluruh elemen bangsa meerasakan pahit getirnya sebagai bangsa terjajah, baik terjajah secara psikologis dan mental tidak memiliki kebebasan dalam berekpresi, terjajah dalam pendidikan karena hanya orang dari golongan tertentu saja yang berhak menjadapatkan pendidikan, penjajahan ekonomi bahkan semua komoditas dibatasi dengan aturan- aturan yang dibuat secara sepihak oleh kolonial dan penjajahan hak asasi manusia.

Sejarah mencatat bahwa, banyak tokoh pemuda yang sangat patriotik dan tangguh, mereka terlibat dalam perjuangan fisik melawan penjajah, bahkan secara diam-diam menyebarkan berita proklamasi untuk menumbuhkan keberanian rakyat. 

Mereka berani mengambil risiko besar demi kemerdekaan. Mereka memiliki keberanian untuk mengambil sikap dan tindakan, seperti para pemuda yang mendesak Soekarno dan Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan, menunjukkan bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah, melainkan hasil perjuangan. 

Kondisi yang serba terbatas dan sulit di bawah penjajahan membuat mereka terbiasa mandiri dan bekerja keras. Mereka berjuang untuk membebaskan diri dari diskriminasi ekonomi yang menempatkan pribumi sebagai kelas rendahan. Disamping itu rasa senasib sepenanggungan di bawah penjajahan memperkuat semangat persatuan dan gotong royong di antara masyarakat dari berbagai suku, ras, dan agama. 

Anak-anak zaman dulu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, walaupun dengan media belajar yang sangat terbatas, kebanyakan hanya mengandalkan buku yang sangat terbatas karena memang akses yang masih minim, namun kondisi tersebut tidak menghentikan mereka untuk menambah pengetahuan dan kemampuannya.

Dalam aspek tertentu kita sering mendengar bahwa karakter anak-anak bangsa jaman dulu menjadi tolok ukur dari sebuah peradapan kapanpun. Bagaimana kita dengar bagaimana bentuk ketaatan, akhlak/ budi pekerti, sikap anak- anak dulu terhadap orang tua, guru, bangsa dan negara yang diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Sikap bagaimana anak- anak bangsa dulu menghargai simbul- simbul negara, aparat penegak hukum, aparatur sipil negara, menjadi bagian yang mencerminkan karakter anak bangsa saat itu perlu diacungi jempol. 

Bagaimana rasa hormat seorang anak kepada orang tua, guru, ulama menjadi simbul karakter yang baik dan pantas untuk terus dilanjutkan. Anak- anak pada masa lalu selalu menjaga akhlak dan sopan santun dimanapun, kapan pun kepada orang tua, guru dan ulama. Bahkan tidak sedikit seorang anak/siswa yang jika bertemu dengan orang tua/guru tidak berani menatap mata secara langsung bahkan dengan cara menunduk dengan penuh rasa hormat dan segan karena khawatir hilang rasa keberkahannya. 

Editor : Wahab Firmansyah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network