Karakter Anak Bangsa Esok
Dalam proses pendidikan, Ki Hajar Dewantara pernah mengatakan bahwa pendidikan karakter merupakan bagian integral yang sangat penting dari pendidikan dan tak terpisahkan sehingga pendidikan karakter sebagai usaha untuk memajukan budi pekerti (afektif/ sikap), pikiran (kognitif/ pengetahuan), dan jasmani (psikomotorik/ ketrampilan) anak agar menjadi manusia yang bermartabat dan utuh, yang dapat mencapai kesempurnaan hidupnya selaras dengan lingkungan sekitar dan masyarakatnya.
Hal ini dicapai melalui prinsip-prinsip seperti "Saling Asah, Saling Asih, Saling Asuh", yaitu antara satu dengan yang lainnya harus ada rasa saling memberikan pendidikan dan pengajaran serta ketrampilan, saling memberi kasih sayang dimana adanya perasaan kasihan jika ada diantara mereka tidak memahami dan tidak mengerti, dan saling mengasuh dalam arti saling membimbing, melindungi dan mengayomi satu sama lain, serta melalui keteladanan yang diwujudkan dengan semboyan "Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
Ke depan di-era yang serba cepat berubah, maka karakter anak-anak bangsa menjadi sangat penting karena dengan semakin gencarnya persaingan dan peradaban dunia yang serba cepat tanpa batas toritorial dunia maya, maka dengan karakter yang kuat maka diharapkan generasi muda kita kedepan akan menjadi generasi muda yang dapat membentengi diri terhadap berbagai propaganda negatif yang bisa jadi memiliki skenario besar untuk menghancurkan generasi dan bangsanya.
Dengan karakter yang baik dimana para generasi muda harus memeiliki karakter berupa daya saing yang tinggi agar kedepan dapat menjadi pelaku- pelaku positif dalam hubungannya menata peradaban bangsa dan negara yang lebih baik menuju peradaban dunia yang insyaallah diridhoi Allah SWT.
Membangun karakter anak-anak bangsa dimasa yang akan datang merupakan proses menanamkan nilai- nilai positif kepada anak- anak bangsa dimulai dari saat ini dengan berbagai upaya, antara lain penyadaran, pemberdayaan, dan komitmen.
Upaya penyadaran kepada semua pihak akan pentingnya menyiapkan secara bersama- sama akan karakter generasi muda dalam menghadapi dunia yang terus berubah melalui penanaman nilai- nilai luhur, kerja keras, kejujuran, baik dilingkungan pendidikan/ sekolah atau di masyarakat bahwa pembangunan karakter adalah tanggungjawab bersama.
Bersama- sama pemangku kebijakan, pendidikan, pemerintah memberdayakan seluruh stakeholder agar berperan aktif dalam pendidikan karakter. Pemangku kebijakan baik pemerintah pusat sampai daerah membuat program kebijakan yang benar- benar mengarah kepada terciptanya pendidikan karakter dimasyarakat bekerjasama dengan seluruh aparatur terkait.
Program ini dapat berupa kebijakan pendidikan, kemasyarakatan, penangan korupsi, pungli, NAPZA, budaya antre, dan lain sebagainya. Selanjutnya perlu adanya komitmen antara semua pihak dengan pengawasan dan pemantauan yang ketat terhadap pelaksanaan karakter baik dilingkungan sekolah, masyarakat dan pemerintahan.
Dilingkungan pendidikan, kita menyambut baik diterapkannya program pembelajaran mendalam ( deep learning), yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk membangun pemahaman secara aktif, mendorong adanya refleksi dan menekankan proses pembelajaran yang menyenangkan, memiliki relevansi dengan kehidupan nyata dengan mengembangkan bagaimana mengarahkan siswa dapat berfikir kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratis, karakter dan kewarganegaraan yang selanjutnya disebut kompetensi global.
Selanjutnya kita berharap, dimasa depan karakter anak bangsa menjadi pribadi yang berkarakter kuat, mandiri, kreatif, berintegritas sebagaimana tertuang dalam visi Indonesia Emas 2045.
Tentunya kita semua menyadari akan keterbatasan yang ada dalam diri kita masing- masing, maka kita hendaknya secara bersama- sama berniat untuk memperbaiki diri dalam segala aspek khususnya dalam pembentukan karakter, agar tercipta visi Indonesia Emas 2045.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait
