JAKARTA, iNewsBekasi.id- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan memperkuat koordinasi pusat dan daerah dalam implementasi Layanan Nomor Tunggal Darurat 112. Upaya ini dilakukan melalui kegiatan fasilitasi dan koordinasi yang menghadirkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta perwakilan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dari daerah-daerah yang telah mengoperasikan 112.
Dirjen bina administrasi kewilayahan Safrizal Zakaria Ali mengatakan, kegiatan ini ditujukan untuk menyelaraskan kebijakan dan mendorong berbagi praktik terbaik dalam penyelenggaraan layanan darurat nasional berbasis satu nomor.
Di menuturkan, pemerintah melalui Komdigi juga menegaskan arah kebijakan nasional yang tengah disusun melalui Rancangan Peraturan Presiden tentang Sistem Komunikasi Nasional Pelindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana (Siskomnas PMPB).
"Kebijakan itu akan mengatur penyampaian informasi kebencanaan, komunikasi radio, serta penguatan layanan 112 sebagai kanal tunggal darurat yang akan menggantikan berbagai nomor darurat sektoral yang selama ini digunakan,” kata Safrizal dalam keterangannya pada Selasa (25/11/2025).
Menurut dia, saat ini hingga September 2025, layanan 112 telah tersedia di 172 kabupaten/kota dan Provinsi DKI Jakarta. Namun pemerintah menilai perlu percepatan agar seluruh masyarakat Indonesia dapat mengakses layanan darurat cukup melalui satu nomor.
Sementara itu dalam sesi pemaparan, perwakilan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dari DKI Jakarta, Surabaya, Palangkaraya, dan Kabupaten Badung mempresentasikan pengalaman mereka dalam pengoperasian 112.
Jakarta melalui program Jakarta Siaga 112 memperlihatkan keberhasilan integrasi lintas dinas dan penggunaan command center yang mampu melakukan verifikasi cepat hingga koordinasi multi-instansi secara real-time.
Surabaya menekankan efektivitas kolaborasi personel di bawah satu sistem komando untuk menangani berbagai insiden seperti kebakaran, kecelakaan, hingga layanan ambulans. Palangkaraya menyampaikan tantangan berupa tingginya prank call dan keterbatasan jaringan.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait
