Dedy mengungkapkan, longsor di TPA Burangkeng disebabkan oleh dua faktor utama, yakni beban sampah yang telah melebihi kapasitas serta kondisi cuaca yang kurang bersahabat dalam beberapa hari terakhir.
“Kami upayakan pelayanan kembali normal dalam waktu sekitar satu minggu, mudah-mudahan cuaca juga mendukung,” katanya.
Sebelumnya, video longsor di TPA Burangkeng sempat viral di media sosial. Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa longsoran berdampak langsung terhadap pelayanan pengangkutan sampah rumah tangga di sejumlah wilayah.
Dalam video tersebut juga terdapat imbauan dari para Ketua RT dan RW agar kondisi ini disampaikan kepada warga. Masyarakat diminta membuang sampah rumah tangga dengan lebih rapi menggunakan wadah seperti karung atau polibag, agar sampah tidak berceceran selama proses pemulihan dan penanganan berlangsung.
Editor : Wahab Firmansyah
Artikel Terkait
