Semoga Allah mengampuni saya, mengasihi saya, merahmati saya, dan membebaskan saya dari segala tuduhan penipuan dan narasi2 yang dibangun siapa saja yang niatnya jelek.
Saya mau juga terus berprasangka baik sama Allah dan menyabarkan diri akan keputusanNya. Seraya memohonkan ampunan juga buat semua yang terus2an ada kebencian, kemarahan, dendam, atau apa ke saya... Dan menanamkan kecintaan, kasih sayang, dan persaudaraan, dalam membangun ummat, bangsa dan negara.
Sisi sebagai warga negaranya, pokoknya ya saya ngikutin aja jalannya semua persidangan hukum. Toh udah bergulir. Termasuk yang disebut penggerudukan, itu saya serahkan semua ke Kuasa Hukum, dan mengembalikan lagi ke semua proses pengadilan. Sementara itu, silahkan saja semua bebas bernarasi apa aja, membentuk opini apa aja, menyiratkan dan menyudutkan dengan opini apa aja. Termasuk menghukumi dan menghakimi duluan, tanpa menunggu keputusan pengadilan. Silahkan aja. Ini akan memperberat mereka sendiri di kemudian hari, dengan izin Allah. Baik di mata Allah, maupun di mata hukum. InsyaaAllah. Allah Bener-Bener Ga Bakal Tidur dan Ga Bakal Tinggal Diam. Saya dkk Daqu, yakin itu.
Buat Kawan-Kawan Media, persidangan kali ini bukan baru. Dulu juga pernah disidang. Digugat. Di dan ke pengadilan, PN Tangerang juga. Dan GUGATAN MEREKA dinyatakan NO (TIDAK DAPAT DITERIMA). Mereka banding ke Pengadilan Tinggi. Putusan Pengadilan Tinggi kemudian malah menguatkan Putusan Pengadilan Negeri. Alhamdulillaah.
Setiap kali lapor, dan selama proses, termasuk gugat, selalu ramai meliput, menyetting ini itu, menyiarkan di berbagai media dan youtube. Sejak dulu. Tapi giliran kalah, ditolak, diem seribu bahasa, atau menuduh saya dilindungi Pemerintah. Padahal insyaaAllah saya sangat mengikuti dengan baik. Adapun di Pengadilan Negeri Tangerang, full diwakili Kuasa Hukum dari "JAS". Dan saat menang dengan izin Allah, saya ga petantang petenteng, dan melarang kawan-kawan bergegap gempita, dan memanfaatkan situasi. Ga boleh.
Ini, orang2 di belakangnya, sama aja. Dengan menggerakkan orang2 yg wallaahu a'lam saya ga bisa cerita apa2.
Nanti juga berlalunya waktu, pada tau juga.
Beberapa di antara orang-orang ini sebenernya udah pada dihukum Allah. Tapi saya ga tega menyebutnya sebagai "karma". Siapalah saya. Ada yang dipenjara, karena salah ngomong. Ada yang dipenjara, sebab perbuatan pidana yang diperbuatnya. Ada yang sekarang malah dilaporkan ke kepolisian. Satu di antaranya, udah jadi kawan baik. Sebab Allah izinkan saya menjemputnya saat bebas dari penjara, dan memperhatikannya. Yang bersangkutan udah minta maaf, dari koar2nya di Youtube. Pun ini, saya tidak tertarik, mengungkap apa dan siapa. Wallaahu a'lam. Sekali lagi, yakin Allah Bekerja dan ga tidur. Sambil saya juga bener2 minta ampun ke Allah.
Editor : Eka Dian Syahputra