Sehari2, bagaikan surga, bersama Habib Umar, Habib Salim, dan para guru yang maasyaaAllah, shubuh ke shubuh. Dars, ngaji, ta'lim. Makan2, bareng Habib Umar. Nerima wejangan khusus. Makan prifat. Jalsah/duduk prifat. Yaa Rabb.
Bahkan hadir di acara2 adat masyarakat Tarim, dengan kedudukan posisi duduk, berdiri, dimuliakan Allah sebab doa2 masayarakat tanah air. Di samping Habib Umar, dan habib2 besar dan masyhurnya, Tarim.
Plus jadi santri lagi, belajar lagi... Ketemu anak-anak Indonesia yang bakal jadi ulama2 besar Tanah Air dan dunia... MaasyaaAllah. Sambil ziarah2 ke Makam Nabi Hud, dan ke makam2 Auliya...
Di antaranya saya ziarah dengan izin Allah ke makam penulis Maulid Habsyi. SimtudDuror... Rotib al Ath-thos, Rotib Al Haddaad. Ke Imam Muhajir, ke Habib Balfaqih al Muqoddam, dll. Dan hampir merata di Hadramaut ini, ziarah2nya.
Juga silaturahim2 kepada habaaib, masyaayikh, guru2 sepuh dan senior2, yang pada masih idup... Turunan2 ulama2 besar di sini... Dan ke Pesantren2 di sini, dan ke Perguruan2 tinggi di sini, di mana Anak2 Alumni Santri Daqu di sini... Sekalian silaturahim dan TTD-TTD kerja2sama dengan Daqu.
Santri Daqu di Yaman, saat ini, ada 30 anak sampe skrg. Ada yang udah mau lulus S1 di sini. Di al Ahqof Tarim dan Mukalla. Dan gelombang kedatangan santri, bakal lebih banyak lagi. Sebab Daqu udah jadi salah satu jembatan, wasilah, anak2 santri Daqu ke Yaman sini, dan ke negara mana aja di dunia. Buat Indonesia yang sama2 kita cintai...
Habis dari Yaman, saya akan bertolak ke Mesir, dengan izin Allah. Dan di sana, bertemu dengan Ulama berkaliber internasional banget2, sangat terpandang, sangat mulia kedudukannya di mata Allah, dan ummat Islam dunia... Yakni Habib Ali Al Jufri. Saya ditemani oleh Habib Salim, putra Habib Umar. Yaa Rabb. Karunia apa coba? Alhamdulillaah.
Habis dari Mesir, bertolak ke Jordan. Ketemu juga dengan ulama2 sana.
Sekalian rencana2 pengembangan tahfizh, dakwah, dan pendidikan tanah air, u/ anak2 Indonesia... Berkah buat Daqu dan seluruh pesantren di Tanah Air.
Salam, dan sekali lagi mohon doa.
Editor : Eka Dian Syahputra