2. Memperbanyak amal salih
Sebagaimana perbuatan dosa pada bulan ini akan dibalas dengan dosa yang besar maka begitu pula perbuatan baik. Bagi yang beramal salih pada bulan ini maka akan menuai pahala yang besar sebagai kasih sayang dan kemurahan Allah Subhanahu wa ta'ala kepada para hamba-Nya.
Ini adalah keutamaan yang besar, kebaikan yang banyak, tidak bisa dikiaskan. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala adalah pemberi nikmat, pemberi keutamaan sesuai kehendaknya dan kepada siapa saja yang dikehendaki.
Tidak ada yang dapat menentang hukumnya dan tidak ada yang dapat menolak keutamaan-Nya. (At-Tamhid, Ibnu Abdil Barr 19/26, Fathul Bari, Ibnu Hajar 6/5).
1. Memperbanyak puasa sunah
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
"Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram." (HR Muslim nomor 1982)
Hadis ini sangat jelas sekali bahwa puasa sunah yang paling afdhol setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharam. Maksud puasa di sini adalah puasa secara mutlak. Memperbanyak puasa sunah pada bulan ini, utamanya ketika hari 'Asyura (10 Muharam).
Akan tetapi perlu diingat tidak boleh berpuasa pada seluruh hari bulan Muharam, sebab Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada Ramadhan saja. (HR Bukhari nomor 1971, Muslim: 1157. Lihat Syarah Shahih Muslim, An-Nawawi 8/303)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: "Ini adalah puasa yang paling afdhol bagi orang yang hanya berpuasa pada bulan ini saja, sedangkan bagi yang terbiasa berpuasa terus pada bulan lainnya yang afdhol adalah puasa Daud." (Kitab as-Siyam Min Syarhil U'mdah, Ibnu Taimiyyah 2/548).
Editor : Fatiha Eros Perdana