get app
inews
Aa Text
Read Next : Juara di Bekasi, 2 Tukang Bangunan asal Demak Akan Ikuti Lomba Pasang Keramik di China

Baru Dua Hari Menikah, Seorang Istri Diusir Suaminya dari Rumah Gegara Bertengkar soal AC

Rabu, 03 Agustus 2022 | 16:59 WIB
header img
AC. (Foto: Ilustrasi/Ist)

BEIJING, iNewsBekasi.id - Baru dua hari menikah, seorang istri diusir sang suami dari rumah yang mereka tempati. Hal itu pun berawal dari pertengkaran terkait pemakaian pendinginan udara atau AC, yang menjadi viral di media sosial China.

Dilansir dari AsiaOne, seorang wanita yang tidak disebutkan namanya di Provinsi Henan, China utara, mencoba menyalakan AC selama gelombang panas di akhir Juli yang membuat suhu di negara itu meningkat di atas 41 derajat Celcius.

Ibu mertuanya menolak untuk menyalakannya, mengatakan itu akan terlalu mahal. Hal ini menyebabkan kedua wanita itu bertengkar, dengan si ibu mertua akhirnya meninggalkan rumah dengan marah.

Sang suami kemudian menemukan ibunya dan mereka kembali ke rumah sekira tengah malam. Sebelum mereka kembali ke rumah, si ibu mertua mengeluh kepada putranya sehingga memicu pertengkaran pasangan yang baru dua hari menikah itu.

Sebuah video pertengkaran itu diterbitkan di platform online Miaowen pada 29 Juli dan menunjukkan sang suami meneriaki istrinya yang merekam perselisihan itu.

"Apakah saya tidak diizinkan untuk mengeluh tentang Kamu?" tanya pria itu kepada istrinya, yang dijawab: "Kita sudah berdebat dua kali."

Sang istri bertanya kepada suaminya apakah dia akan mendukungnya ketika dia berselisih dengan ibu mertuanya. Sang suami mengabaikan pertanyaan itu dan terus mengumpat dan menunjuk istrinya, yang mencoba berbicara dengan berteriak tanpa hasil.

Pria itu meninggalkan ruangan setelah dia memperingatkan istrinya untuk meninggalkan rumah mereka. Tidak jelas apakah wanita itu kemudian meninggalkan rumah mereka atau tidak.

Setelah beredar di media sosial, video itu memicu perdebatan tentang perceraian di China dan hubungan antara istri dan ibu mertua mereka.

Seorang pengguna Weibo berkata: "Tolong ceraikan dia secepat mungkin, jika tidak, Anda akan menderita jauh lebih buruk."
"Saya pikir banyak pasangan mengakhiri pernikahan mereka karena konflik yang tak tertahankan antara ibu mertua dan menantu perempuan," kata pengguna yang lain.

Kementerian Urusan Sipil merilis sebuah laporan pada Juli yang menunjukkan sekira 514.000 pasangan mendaftarkan diri untuk bercerai pada kuartal pertama 2022.

Provinsi Sichuan, di barat daya China, memiliki perceraian terbanyak mulai tahun ini, dengan 45.000 pasangan mengajukan untuk berpisah. Provinsi Guangdong dan Henan masing-masing memiliki sekitar 33.000 perceraian.

Pada 2021, pemerintah China mengeluarkan undang-undang yang mengharuskan pasangan menjalani "masa tenang" 30 hari dalam upaya untuk mengurangi tingkat perceraian di negara itu.

Ketika pasangan mengajukan gugatan cerai, mereka harus menunggu selama 30 hari dan kemudian mengkonfirmasi apakah mereka ingin melanjutkan perpisahan. Mereka diperbolehkan untuk menarik dokumen perceraian mereka setiap saat selama periode tersebut.

Editor : Eka Dian Syahputra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut