Tak hanya mencukupi nafkah saja, Lin juga membelikan rumah dan menggaji seorang asisten rumah tangga untuk membantu istrinya. Tahun lalu, Lin pun membeli sebuah mobil seharga 8 ribu dolar Singapura atau Rp86 juta untuk sang istri agar tak kesulitan dan kepanasan saat bepergian ataupun mengantar anak-anaknya ke sekolah.
"Istri saya bekerja di rekening. Dia bertanggung jawab atas pengeluaran di rumah serta pembayaran pinjaman perumahan dan mobil. Saya sangat mencintai dan mempercayainya. Saya memberikan semua uang saya dan hampir tidak punya tabungan," ujar Lin.
Sayangnya, pengorbanan dan ketulusan cinta Lin justru dibalas dengan pengkhianatan oleh sang istri. Semua terungkap saat Lin sedang berada di luar kota untuk mengurus pekerjaannya pada bulan lalu. Tiba-tiba dia mendapat pesan dari ART bahwa ada laki-laki tak dikenal menginap di rumah.
Sebagai barang bukti, diam-diam sang ART memotret pria tersebut dan mengirimkan fotonya kepada Lin. Namun Lin tidak langsung marah, dia memilih mengirimkan bukti perselingkuhan itu ke mertua.
Tak disangka, mertua Lin ternyata sudah mengetahui hubungan terlarang itu sejak lama. Dia membenarkan bahwa putrinya menjalin hubungan dengan pria lain, tapi tidak berani mengatakannya kepada Lin.
Singkat cerita, akhirnya istri Lin meminta cerai dan menginginkan harta gono gini serta rumah yang mereka tempati. Tak hanya itu saja, dia juga meminta hak asuh ketiga anaknya. Kini, Lin dan sang istri sudah tak lagi berkomunikasi.
Hal itu membuatnya sedikit sedih karena merasa rindu dengan sang anak. Ya, meskipun mengetahui anak bungsunya bukan anak kandungnya, Lin mengaku sangat mencintai putranya itu dan ingin membesarkannya. Tak pernah bertukar kabar, ia pun tak tahu-menahu kondisi sang anak.
Tapi terlepas dari semua hal menyakitkan itu, Lin mengaku masih berharap istrinya bisa kembali kepadanya. Lin bahkan menyalahkan dirinya sendiri karena terlalu sibuk mencari uang.
Editor : Eka Dian Syahputra