JAKARTA, iNewsBekasi.id - Putri Indahsari Tanjung atau yang biasa dikenal dengan Putri Tanjung sukses menjadi sorotan. Sebab, di umurnya yang saat ini menginjak 25 tahun, dia pun berhasil menjadi pengusaha dan menginspirasi banyak orang.
Anak sulung dari konglomerat Chairul Tanjung ini diketahui mulai mengikuti jejak ayahnya di mulai usia belia.
Putri Tanjung menjadi seorang CEO dan Founder dari CreativePreneur Event. Di mana perusahaan ini bergerak di bidang agensi kreatif dan sering menggelar acara CreativePreneur Corner untuk anak muda di berbagai kota di Indonesia.
Hal tersebut bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat anak muda, karena itu acara creativepreneur corner kerap menghadirkan inspirator yang diharapkan dapat memotivasi para pemuda.
Selain itu, Putri Tanjung juga menjabat menjadi CEO dan Founder dari CXO Media. Sebuah platform media baru yang fokus menyajikan artikel menarik untuk generasi muda.
Walau mengikuti jejak sang ayah, Putri Tanjung mengklaim jika dia tidak memanfaatkan keberhasilan ayahnya demi memajukan perusahaan yang dirintisnya.
Bahkan, Putri pun bercerita jika dirinya pernah mengalami kerugian hingga Rp 800 juta dan mengurung diri dua hingga tiga hari di kamar saking sedihnya. Meski begitu, dia mengungkapkan hal itu tak bisa mematikan semangatnya dan mengharuskan dirinya untuk bangkit dari keterpurukan.
Sebagai pelaku usaha yang mengharapkan kesuksesan, Putri Tanjung sering menekankan kesuksesan tersebut tidak selalu ditengok dari hasil yang didapatkan, namun bagaimana usaha yang dilakukan dalam meraih target yang telah ditentukan.
Putri Tanjung ingin, setiap individu mampu bangkit dari setiap kegagalan dan kembali dengan melakukan yang terbaik. Selain itu, dia menerapkan kutipan 'High risk, high return' yang akhirnya berujung jadi cibiran netizen karena privilege.
Wanita kelulusan Academy of Arts, San Fransisco Amerika Serikat ini juga diangkat menjadi staf khusus presiden Joko Widodo ketika usianya 23 tahun. Hal itu lantas membuat Putri Tanjung sebagai staf khusus presiden termuda.
Editor : Eka Dian Syahputra