9 Cara Menghindari Kejahatan Siber agar Tetap Aman saat Berselancar di Internet

JAKARTA, iNewsBekasi.id - Cara menghindari kejahatan siber penting untuk diketahui agar data Anda tetap terlindungi saat menjelajah internet. Sebab, kejahatan siber hingga saat ini kian marak dengan berbagai modus.

Kasus kejahatan siber di Tanah Air mayoritas berupa kasus pencurian informasi lewat strip magnetic kartu kredit atau debit (skimming), merusak keamanan komputer (cracking), mengubah tampilan website untuk tujuan tertentu (defance), propaganda terorisme melalui internet hingga pemalsuan surat dokumen penting.

Menurut Kaspersky, sebanyak 12 juta ancaman online menarget pengguna di Indonesia pada tiga bulan pertama 2022.

Terlebih, di periode bulan Januari-Maret 2022, Kaspersky pun telah memblokir 11,8 juta ancaman dunia maya. Berdasarakan jumlah tersebut, 27,6 pengguna internet di Indonesia menjadi sasaran ancaman berbasis web.

Lantas, bagaimana cara menghindari kejahatan siber? Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (13/8/2022), berikut informasinya.

Cara Menghindari Kejahatan Siber

1. Jangan Mudah Membagikan Informasi Pribadi (Privasi)

Cara menghindari kejahatan siber di urutan pertama ialah jangan mudah membagikan informasi pribadi.  Pasalnya, di zaman sekarang menjaga privasi sangat penting dilakukan. 

Jangan mudah membagikan data pribadi seperti email,nomor KTP, KK atau lainnya ke orang lain. Cobalah untuk menanyakan terlebih dulu ada keperluan apa meminta informasi pribadi agar nantinya tidak disalahgunakan. 

2. Lindungi Gadget demi Melindungi Data Anda

Banyak orang yang menyimpan data di gadget mereka, di mana tidak jarang setiap orang menyematkan beragam perlindungan pada gadgetnya. Ada beberapa pilihan cara membuka gadget, yaitu dengan pin,password, sidik jari (finger print) dan juga pendeteksi wajah oleh pemilik gadget.

3. Rutin untuk Melakukan Backup Data

Hal ini pun wajib dilakukan, sebab pada dasarnya tujuan backup ialah membuat data cadangan sehingga data itu bisa digunakan lagi jika terjadi kerusakan atau kehilangan. 5% responden memilih langkah ini untuk terhindar dari kejahatan siber.

Editor : Eka Dian Syahputra