Kemudian akhirnya John pergi ke perpustakaan besar, berdiskusi dengan banyak orang tentang agama, terutama Islam. Dia juga mempelajari tentang terjemahan Alquran.
"Membaca terjemahan Alquran benar-benar memukulku dengan keras dan membuatku merasakan adanya hubungan antara kehidupanku dengan Sang Pencipta. Juga memahami bagaimana aku akan dimintai pertanggungjawaban dan semua masuk akal," tuturnya.
Akhirnya setelah mendalami agama Islam, dia mantap memutuskan menjadi mualaf. Tidak hanya itu, John juga berencana mengganti nama, karena menganggap nama John seperti nama orang non-Muslim.
Akhirnya dia menemukan nama Yahya untuk nama barunya setelah masuk Islam. Namun ketika bertemu dengan seseorang di komunitas Muslim, orang tersebut pun memberi masukan bahwa tidak ada hubungannya nama dengan agama.
"Syekh itu bilang, tidak ada nama Islam dan non-Islam. Menurutnya, nama tidak terlalu berarti dalam bahasa Arab," terangnya.
Saat ini John sudah menjadi Muslim yang taat. Bahkan kini dia menjadi imam terkemuka di Amerika Serikat. Ia juga menjadi pendakwah dan sangat senang ketika menjelaskan tentang Islam.
Editor : Eka Dian Syahputra