4. Syekh Muhammad Yasin Al Fadani
Salah seorang ulama besar Indonesia yang mendunia adalah Syekh Muhammad Yasin Al Fadani. Meskipun lahir dan wafat di Makkah, Syekh Yasin Al Fadani berasal dari tanah Minang, Sumatera Barat.
Syekh Yasin Al Fadani dibesarkan dalam keluarga yang religius dan dalam tradisi keilmuan yang kuat. Tak hanya di Makkah, Syekh Yasin juga menuntut ilmu ke berbagai negara agar memperoleh sanad ilmu yang kuat.
Karena kedalaman ilmunya, Syekh Yasin Al Fadani dijuluki al muhaddits (guru besar hadits), al allamah (orang dengan kapasitas keilmuan di atas rata-rata), serta musnid ad dunya (mata rantai periwayatan hadits pada zamannya atau gudang sanad dunia abad ke-20.
Selain itu, Syekh Yasin Al Fadani dianggap sebagai perintis madrasah banat (sekolah perempuan), yakni Madrasah Ibtidaiyah putri di Makkah. Perjalanan madrasah banat ini dari tahun ke tahun berkembang pesat, terbukti dengan semakin banyaknya pelajar yang menimba ilmu di madrasah putri pertama di Kota Makkah itu. Ulama yang dilahirkan pada 1917 M ini wafat dalam usia 73 tahun, pada 1990.
5. Syekh Mahfudz At Tarmasi
Berasal dari Tremas, Pacitan, Jawa Timur Syekh Mahfudz At Tarmasi bernama lengkap Muhammad Mahfudz bin Abdullah bin Abdul Manan bin Dipomenggolo. Syekh Mahfudz At Tarmasi merupakan ulama yang tingkat keilmuannya diakui di dunia.
Syekh Mahfudz lahir pada tahun 1842 dari keluarga dengan didikan agama yang kuat. Untuk memperdalam ilmu agama, Syekh Mahfudz berguru pada ulama-ulama besar di Makkah.
Dengan bekal ilmunya, ia kemudian menjadi guru. Banyak murid yang berdatangan untuk belajar kepadanya. Sebagian muridnya juga mengikuti jejak menjadi ulama besar, misalnya KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Chasbullah.
Syekh Mahfudz menulis banyak kitab dengan beragam bidang ilmu, mulai dari hadits, hukum Islam, fikih, hingga qiraat. Kitab Hasyiyah At Tarmasi setebal tujuh jilid yang berisi tentang hukum Islam menjadi rujukan berbagai institusi keagamaan Islam di dunia.
Sementara kitabnya yang berjudul Ghunyatut Thalabah Syarah ala Mandzumat at-Thayyibah fi Qiraatil Asyrah dijadikan acuan wajib untuk perkuliahan di Fakultas Al-Qur’an Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Syekh Mahfudz At Tarmasi meninggal dunia pada tahun 1920 di Makkah.
Editor : Eka Dian Syahputra