JAKARTA, iNewsBekasi.id - Sebuah video viral ketika peristiwa Erupsi semeru menerjang sejumlah wilayah pada Minggu (4/12/2022).
Akun Instagram @andreli_48 membagikan video yang memperlihatkan kondisi masjid tersebut. Masjid berkubah kuning itu tampak masih berdiri kokoh yang berbeda dengan kondisi di sekitarnya.
Terlihat sekitar masjid rusak parah. Sawah, rumah warga bahkan tertimbun abu vulkanik Gunung Semeru. Selain itu, video itu pun memperlihatkan jembatan yang baru diresmikan 5 bulan lalu tidak dapat digunakan lantaran tertutup material abu vulkanik.
"Kondisi pasca erupsi Gunung Semeru Dusun Kajar Kuning Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro. Jembatan baru yang diresmikan 5 bulan yang lalu tertutup material Gunung Semeru Minggu (4/12/22)," tulis akun tersebut dikutip pada Selasa (6/12/2022).
Pemilik akun tersebut pun mengatakan desa itu sudah tidak bisa dilewati oleh kendaraan apapun usai dihantam erupsi Gunung Semeru. Pasalnya jika diperhatikan, di sekitaran masjid dipenuhi oleh abu vulkanik.
Bahkan bebatuan besar tampak memenuhi desa itu. Asap pun masih terlihat jelas mengepul. Tidak ada bangunan lain selain masjid dan sejumlah pohon yang masih berdiri kokoh.
"Masih berasap teman-teman. Ini masih hangat. Ini kondisi masih berasap, masih panas teman-teman," kata pria dalam video itu.
Postingan itu ramai dikomentari netizen. Mereka tampak takjub dengan masjid tersebut yang masih bediri kokoh meski diterjang erupsi Gunung Semeru. Sedangkan yang lainnya mendoakan masyarakat yang terkena dampak.
"Setiap ada bencana mau gimana pun bentuknya , masjid tetap berdiri kokoh masya allah . Untuk masyarakat yg terdampak mudah2an slalu di beri ketabahan dan senantiasa di berikan kesehatan oleh allah subhanahu wa ta'ala," kata netizen.
"Terjadi lagi ,padahal setahun yg lalu pernah terjadi dan ditgl yg sama...ya Allah selamatkan lah orang orang disana," tulis netizen.
"Semoga saudara2 disana diberikan keselamatan," komentar netizen.
Artikel ini telah terbit di SINDOnews.com dengan judul "Viral! Masjid di Lumajang Tetap Berdiri Kokoh usai Diterjang Erupsi Gunung Semeru".
Editor : Eka Dian Syahputra