Uwais pun termenung memikirkan bagaimana mewujudkan hal itu, sedangkan mereka berjarak ribuan kilometer dari Tanah Suci dan keadaannya sangat miskin. Tapi akhirnya dia mendapat cara untuk melatih dirinya membopong ibunya ke Kota Makkah.
Dia membeli seekor anak sapi yang setiap hari digendongnya menaiki puncak gunung. Naik-turun, naik-turun, tidak henti.
ampai pada suatu ketika Uwais disebut gila oleh orang-orang di sana. Delapan bulan berselang, fisik Uwais terbentuk besar menjadi sangat kuat menggendong. Sapinya juga tumbuh hingga lebih dari 100 kilogram.
Kemudian mulailah ibunya digendong dibawa pergi berhaji menempuh jarak sangat jauh menuju Makkah. Di sana sang ibu diajak tawaf 7 putaran sampai selesai, lalu dibawa ke makam Nabi Ibrahim untuk sholat 2 rakaat.
Selanjutnya Uwais berdoa dengan khusyuk, "Yaa Allah ampunkanlah ibuku. Ampunkanlah ibuku yaa Allah. Masukkanlah ia ke surga yaa Allah. Masukkanlah ia ke surga-Mu."
Lalu ibunya mendengar dan berbisik kepada Uwais. "Uwais, sudahlah. Mintalah kepada Tuhanmu. Ampunan untuk dirimu dan surga untukmu."
Uwais menjawab, "Wallahi wahai ibu, Allah ampunkan ibu, Allah masukkan ibu ke surga, cukup untukku. Ridomu yang kubutuhkan wahai ibu."
al inilah yang membuat hidup Uwais al Qarni sangat mulia dan namanya sangat dikenal di langit. Sampai-sampai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan khalifah Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib memintakan doa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui Uwais al Qarni.
"Hai Umar dan Ali, jika kalian bertemu Uwais al Qarni dari Suku Qarn di Yaman maka mohonlah kepada dia agar beristigfar untuk kalian berdua."
Editor : Eka Dian Syahputra