JAKARTA, iNewsBekasi.id - Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa yang mendomiminasi penghuni neraka adalah wanita. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor yang menjadi penyebab utama kenapa neraka banyak dihuni oleh wanita.
Wanita cenderung lebih mudah tergoda dengan kesenangan duniawi dan hawa nafsu yang kuat. Mereka cenderung lebih suka menghabiskan waktu dengan hal-hal yang bersifat duniawi daripada memikirkan akhirat. Tentu, ini dapat menjadi penghalang bagi mereka untuk beramal baik dan mendapatkan tempat di surga.
Hal tersebut sudah dijelaskan Imam Al Qurtubi dalam kitabnya 'Jahannam Ahwaluha wa Ahluha dan Adz Tadzkirah' yangmenjelaskan bahwa, "Penyebab banyaknya kaum wanita menjadi penghuni neraka, adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal".
Oleh karena itu, seorang muslimah perlu menghindari hal-hal yang dapat menjauhkannya dari surga. Dia harus selalu berpegang teguh pada ajaran agama, menghindari godaan dunia, dan berusaha untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini akan membantu mereka untuk mendapatkan tempat di surga dan menjauhkan diri dari api neraka.
Lantas, apa yang menjadi penyebab wanita mayoritas masuk neraka? Simak ulasan berikut ini yang dihimpun iNewsBekasi.id dari berbagai sumber, Minggu (19/3/2023).
Penyebab Banyaknya Wanita Menjadi Penghuni Neraka
1. Wanita yang gugat cerai tanpa suatu alasan
Dari Tsauban radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا طَلاَقًا فِى غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ
Artinya: "Wanita mana saja yang meminta talak (cerai) tanpa ada alasan yang jelas, maka haram baginya mencium bau surga." (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Maksud dari hadis diatas yaitu bahwa cerai tidaklah menjadi perkara yang mudah dan seseorang harus memiliki alasan yang jelas dan benar-benar mempertimbangkan sebelum mengambil keputusan tersebut. Jika seorang wanita meminta cerai tanpa alasan yang jelas atau hanya karena kesulitan yang bersifat sementara, maka tindakan tersebut dianggap sebagai hal yang buruk dan tidak baik.
Selain itu, hadis ini juga menunjukkan bahwa perbuatan meminta cerai tanpa alasan yang jelas dapat menghalangi seseorang dari masuk surga. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya Islam dalam memandang perkara cerai dan memberikan peringatan bahwa meminta cerai tanpa alasan yang jelas dapat menjadi penghalang bagi seseorang untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan di akhirat.
Oleh karena itu, seorang wanita harus selalu mempertimbangkan keputusan untuk meminta cerai dengan hati-hati dan dengan hati yang tenang. Sebab, dalam Islam, pernikahan dianggap sebagai ikatan suci dan tindakan cerai harus dilakukan hanya jika tidak ada solusi yang tersedia dan telah dipertimbangkan dengan baik.
2. Wanita yang mengaku keturunan orang lain
Dari 'Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ سَبْعِينَ عَامًا أَوْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Artinya: "Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan." (HR. Ahmad)
Maksud dari hadis ini adalah bahwa mengakui orang lain sebagai ayah atau keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya adalah perbuatan yang sangat tidak baik dan tidak diperbolehkan dalam Islam. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut telah mengingkari kebenaran dan mencoba untuk menipu orang lain tentang identitasnya. Oleh karena itu, orang yang melakukan tindakan ini akan kehilangan hak untuk mencium bau surga.
3. Tidak taat pada suami
Dari 'Abdurrahman bin 'Auf radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Artinya: "Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina), dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, 'Masuklah ke dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.'" (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
4. Wanita yang menyemir rambutnya dengan warna hitam
Dari 'Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
يَكُونُ قَوْمٌ يَخْضِبُونَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ بِالسَّوَادِ كَحَوَاصِلِ الْحَمَامِ لَا يَرِيحُونَ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ
Artinya: "Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga."
5. Kufur nikmat pada pemberian suami
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak meras acukup dengannya." (HR Nasa'i).
Hadis di atas adalah peringatan keras bagi wanita mukmin yang menginginkan ridha Allah Ta'ala. Tidak sepantasnya wanita yang mengharapkan kebaikan akhirat, justru mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya dan mengkufuri nikmat Allah.
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu'anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku diperlihatkan neraka. Aku tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini yang sangat mengerikan. Dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya, ‘Kenapa bisa seperti itu wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.’ Lalu ada yang berkata, ‘Apakah karena mereka kufur kepada Allah?’ Beliau menjawab, ‘Mereka kufur terhadap pasangannya, maksudnya adalah mengingkari kebaikannya. Jika engkau berbuat baik kepada istrimu sepanjang tahun, kemudian ia melihat sedikit engkau tidak berbuat baik padanya sekali saja, pasti ia akan mengatakan, ‘Aku tidak melihat kebaikan sedikitpun padamu." (HR. Bukhari)
6. Tabbaruj
Wanita yang tabbaruj adalah yang menampakkan atau memamerkan perhiasannya, baik itu pakaian maupun kecantikan dirinya atau apapun yang seharusnya dia tutupi dan tak boleh ia perlihatkan. Allah Ta'ala berfirman:
"Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka…” (QS An Nur: 31)
Dalam Al Khaibar, Imam Adz Dzahabi menyatakan, "Termasuk dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka dilaknat adalah menampakkan hiasan emas dan permata yang ada di dalam niqab, memakai minyak wangi dengan misik dan semisalnya jika mereka keluar rumah…"
Maka, hindarilah tabbaruj. Islam telah mengajarkan muslimah untuk berpakaian secara syar'i.
7. Wanita yang berpakaian tetapi telanjang
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Ada dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat: (1) suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang; (2) wanita-wanita yang berpakaian (tetapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini." (HR. Muslim)
Itulah penyebab banyaknya wanita menjadi penghuni neraka. Semoga artikel ini bermanfaat. Wallahu a'laam bishshawab.
Editor : Aditya Nur Kahfi