get app
inews
Aa Read Next : Mendagri Minta Pemda Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Hadapi Kenaikan Harga

Dibalik Kenaikan Harga Daging Sapi di Bulan Ramadhan, Kisah dari Pedagang yang Berjuang Bertahan

Sabtu, 25 Maret 2023 | 12:19 WIB
header img
Dibalik Kenaikan Harga Daging Sapi di Bulan Ramadhan, Kisah dari Pedagang yang Berjuang Bertahan. (Foto: Fatiha Eros Perdana/Net Bekasi)

BEKASI, iNewsBekasi.id - Pedagang menjelaskan penyebab mahalnya harga daging sapi. Pada awal bulan Ramadhan, harga daging sapi naik dan mencapai Rp140 ribu per kilogram (kg).

Mira, seorang pedagang daging sapi, mengungkapkan alasan harga daging sapi yang mahal. Menjelang awal Ramadan, harga daging sapi tetap dijual seharga Rp140 ribu per kilogram tanpa perubahan, meskipun harga di tingkat produsen mengalami kenaikan sebesar Rp135 ribu per kg.

Ia mengungkapkan bahwa harga daging sapi jenis super dijual sebesar Rp140 ribu per kilogram, sedangkan yang jenis lokal sebesar Rp120 ribu. Meski harga di tingkat produsen mengalami kenaikan, ia sengaja menjual dengan harga tersebut dan mengatakan sudah lama menjual dengan harga yang sama. Hal ini diungkapkan saat Mira ditemui oleh MNC Portal Indonesia pada Kamis (23/3/2023).

Mira mengungkapkan bahwa harga daging sapi yang ia jual saat ini tidak memberinya banyak untung. Meskipun begitu, ia tidak mempermasalahkannya karena yang terpenting adalah daging sapi tersebut bisa terjual.

Ia menjelaskan bahwa keuntungannya berkurang dari sebelumnya karena harga daging sapi dari pemasok naik menjadi Rp135 ribu per kilogram. Oleh karena itu, ia hanya mengambil keuntungan sebesar Rp5 ribu per kilogramnya.

Mira mengatakan bahwa jika ia menaikkan harga jualnya, pembeli akan semakin sedikit. Ia juga merasa kasihan jika menjual daging sapi dengan harga yang mahal karena sudah sulit mencari uang.

Mira mengungkapkan bahwa tidak ada kenaikan harga untuk semua jenis daging yang ia jual. Ia menjual tetelan seharga Rp80 ribu per kg dan iga sapi seharga Rp100 ribu per kg. Mira menyatakan bahwa jenis daging sapi super adalah yang paling banyak diminati, terutama oleh ibu rumah tangga.

Namun, Mira juga mengatakan bahwa jumlah pembeli selama bulan puasa tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Saat ini, pembeli yang datang sangat sedikit dan pembelian tidak dalam jumlah besar.

Editor : Fatiha Eros Perdana

Follow Berita iNews Bekasi di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut