BEKASI, iNewsBekasi.id - Semua Muslim sangat berharap dosa-dosa dan kesalahan mereka bisa dihapus dan diampuni Allah Ta'ala. Namun bagaimana untuk meraih itu semua?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan:
"Dosa-dosa itu akan mengurangi keimanan. Jika seorang hamba bertaubat, Allah Azza wajalla akan mencintainya. Derajatnya akan diangkat disebabkan taubatnya.
Sebagian Salaf mengatakan:
‘Dahulu setelah Nabi Daud Alaihissalam bertaubat, keadaannya lebih baik dibandingkan sebelum terjatuh dalam kesalahan. Barangsiapa yang ditakdirkan untuk bertaubat maka dirinya seperti yang dikatakan Said Ibnu Jubair radhiyallahu anhu ;
“Sesungguhnya seorang hamba yang melakukan amalan kebaikan, bisa jadi dengan sebab amalan kebaikannya itu akan memasukkannya ke dalam neraka. Bisa jadi pula seorang hamba melakukan amalan kejelekan akan tetapi membawa dirinya masuk ke dalam surga. Hal itu karena ia membanggakan amalan kebaikannya. Sebaliknya, hamba yang terjatuh ke dalam kejelekan membawa dirinya untuk meminta ampun kepada Allah Ta'ala, kemudian Allah Ta'ala mengampuni kesalahan-kesalahannya.”
Telah disebutkan dalam hadits yang shahih bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam telah bersabda:
الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِمِ
“Amal-amal (seorang hamba) tergantung amalan-amalan yang dikerjakan pada akhir kehidupannya.”
Sesungguhnya kesalahan/dosa seorang mukmin akan dihapuskan dengan sepuluh sebab, sebagai berikut:
1. Bertobat kepada Allah Ta'ala kemudian Allah Ta'ala mengampuninya. Karena seseorang yang bertaubat dari sebuah dosa seperti orang yang tidak memiliki dosa.
2. Meminta ampun kepada Allah Ta'ala kemudian Allah Ta'ala mengampuninya.
3. Mengerjakan amalan-amalan kebaikan, karena amalan-amalan kebaikan akan menghapuskan amalan-amalan kejelekan.
4. Mendapatkan doa dari saudara-saudaranya yang beriman. Mereka memberikan syafaat kepadanya ketika masih hidup dan sesudah meninggal.
5. Mendapatkan hadiah pahala dari amalan-amalan saudara-saudaranya yang beriman agar Allah Ta'ala memberikan manfaat kepadanya dari hadiah tersebut.
6. Mendapatkan syafaat dari Nabi shallallahu alaihi wasallam.
7. Mendapatkan musibah-musibah di dunia ini yang akan menghapuskan dosa-dosanya.
8. Mendapatkan ujian-ujian di alam barzakh yang akan menghapus dosa-dosanya.
9. Mendapatkan ujian-ujian di padang Mahsyar pada hari kiamat yang akan menghapuskan dosa-dosanya.
10, Mendapatkan rahmat dari Arhamur Rahimin, Allah Ta'ala.
Barangsiapa yang tidak memiliki salah satu sebab dari sebab-sebab yang bisa menghapuskan dosa-dosa ini, janganlah ia mencela kecuali kepada dirinya sendiri.
Sebagaimana Allah Azza wajalla berfirman:
يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ
“Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya ini adalah amalan-amalanmu. Aku menghitungnya untukmu kemudian Aku membalasinya untukmu. Maka barangsiapa yang mendapatkan kebaikan hendaklah ia memuji Allah, dan barangsiapa yang mendapatkan selain daripada itu maka janganlah ia mencela kecuali kepada dirinya sendiri.”
(Risalah Tuhfatul Iraqiyah fi Amalil Qalbiyyah hal. 32-33, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah)
Semoga bermanfaat barakallahu fiikum.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar