JAKARTA, iNewsBekasi.id - Sebuah kafe di Perm, Rusia menggegerkan jagat dunia maya. Bagaimana tidak, kafe tersebut menjual kopi jenis latte berbahan dasar air susu (AS(.
Dilansir dari Oddity Central melalui SINDOnews, Minggu (28/5/2023) sejak mengumumkan rencana untuk memperkenalkan kopi yang terbuat dari ASI , kafe ini langsung menuai kontroversi. Terlebih, viral di media sosial selama seminggu terakhir.
Pemilik Coffee Smile Maxim Kobelev juga sempat merilis video promosi yang mengklaim bahwa kafenya akan menggunakan ASI asli. ASI disimpan dalam kantong khusus farmasi.
Imbas promosinya itu, banyak ibu muda menyusui yang sengaja memasok ASI. Mereka kemudian menjual ASI yang sudah dikumpulkan kepada Kobelev sebagai salah satu bahan baku kopi di kafenya.
“Saya baru-baru ini mengambil cuti hamil dan melihat banyak ASI yang dibutuhkan. Saya punya banyak,” kata seorang ibu muda, dalam video promosi yang dibuat Kobelev.
“Anak saya makan sedikit, jadi saya berpikir, mengapa tidak mencari uang tambahan? Saya seorang penata rambut, tetapi Anda tidak dapat memotong banyak rambut dengan seorang anak. Saya bahkan membuatkan kopi dengan ASI untuk suami saya, dia menyukainya,” lanjutnya.
Kobelev meyakinkan calon pelanggan, bahwa ASI yang digunakan telah diuji klinis sehingga aman untuk dikonsumsi. Dia juga menambahkan, bahwa hanya sekitar 40 hingga 45 dosis minuman yang mengandung ASI yang akan disajikan di awal.
Rencananya, dia akan meningkatkan produksinya menjadi 1.000 produk kopi pada akhir tahun. Kobelev lantas membanderol kopi dengan ASI ini seharga USD8 atau setara dengan Rp123 ribu.
Setelah video promosi menjadi viral di media sosial, orang-orang mulai bertanya-tanya apakah semuanya itu bohong, dan mengapa Rospotrebnadzor, otoritas keamanan pangan Rusia, tidak terlibat. Beberapa tertarik untuk mencoba kopi dengan bahan dasar ASI.
Seorang deputi setempat memulai jajak pendapat, menanyakan orang-orang apakah mereka tertarik untuk mencoba minuman kopi yang dicampur dengan ASI. Menariknya, 46 persen responden menjawab tidak pernah, sementara 23 persen menyatakan siap untuk mencobanya.
Mengetahui hal tersebut, Kobelev akhirnya mengklarifikasi bahwa promosi kopi berbahan dasar ASI tersebut tidak benar-benar menggunakan air susu ibu sebagai bahan dasar. Dia menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk mendompleng popularitas kafenya agar lebih banyak dikenal.
Dia memastikan, sejauh ini kopi di kafenya masih menyajikan berbagai minuman termasuk latte dengan bahan dasar susu sapi hingga susu kambing. Kobelev tidak pernah membayangkan bahwa tipuan pemasarannya akan laris manis.
Editor : Eka Dian Syahputra