BLORA, iNews.id - Bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan kini sedang pulang ke rumahnya di Blora untuk menjenguk sang Ibu, Surati, yang terbaring sakit. Sambil memijat Surati, Arhan pun menceritakan kenangannya ketika dahulu diantar sang ibu naik motor.
Arhan tidak memungkiri dia bisa menjadi pesepak bola profesional seperti sekarang berkat perjuangan dan pengorbanan sang ibu. Padahal Arhan bukan dari keluarga yang mampu, namun Surati selalu mengusahakan yang terbaik agar anaknya tersebut bisa menimba ilmu sepak bola.
Arhan lantas mengenang saat diantar ibunya naik sepeda motor ketika turnamen sepak bola di Bojonegoro, Jawa Timur. Dia juga selalu didukung ibunya dengan doa sehungga bisa menjadi seperti sekarang ini.
Adapun alasan Arhan tidak mau naik mobil untuk mengikuti turnamen tersebut karena ketika itu masih mabuk kendaraan. Perjuangan Surati pun terbukti tidak sia-sia karena kini Arhan mampu menembus Timnas Indonesia.
"Waktu saya minta ibu mengantar ke Bojonegoro, soalnya waktu itu saya masih mabuk kalau naik mobil. Saat itu diantar naik sepeda motor,” kenang Arhan sambil tersenyum.
Saat ini Arhan meniti karier bersama PSIS Semarang. Diakui pemain berusia 20 tahun itu bahwa ia cukup jarang pulang ke rumah, mengingat jadwal pertandingan dan latihan yang padat.
Editor : Eka Dian Syahputra