Kehilangan orang yang terkasihi dalam keluarganya juga menjadikan pemikiran Jay akan masa depan dan kehidupannya semakin buruk. Untuk keluar dari situasi itu, Dia memutuskan untuk pergi dari lingkungan tempat tinggalnya dan kuliah untuk membentuk hidup yang lebih baik lagi seorang diri. Dari sana lah Dia mulai bekerja keras dan jatuh cinta dengan traveling.
Dari traveling itulah, perjalanan menuju Islam Jay Palfrey terjawab. Dia mengunjungi negara-negara dengan mayoritas penduduk Islam seperti Irak dan Turki. Dalam perjalanannya yang sekadar iseng, tak sengaja ia merasa bahwa perjalanan ini seperti membawanya ke arah yang religius sebagaimana dia merasa telah membuktikan bahwa Islam bukanlah agama yang buruk, melainkan agama yang penuh keindahan, perdamaian, dan orang-orang yang baik.
"Aku memulai perjalananku ke negara-negara dengan mayoritas muslim, seperti Irak dan Turki, dan (aku) mulai mengerti bahwa Islam itu penuh kedamaian, mencintai satu kesatuan dan kebersamaan sehingga (membuatku) merasa seperti bagian dari mereka," kisahnya.
Menemukan kedamaian setelah mengunjungi negara-negara dengan mayoritas muslim, awalnya Jay hanya ingin mengetahui kebenaran dari perkataan orang-orang Inggris tentang Islam, namun nyatanya hal ini membuatnya jatuh cinta dengan Islam.
Hingga saat ini, Jay aktif membagikan perjalanan di kanal YouTubenya mengenai negara-negara yang dia kunjungi. Tak hanya itu, Jay juga masih kerap membagikan video akan reaksinya mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Dalam salah satu video yang diunggahnya sebelum muallaf, Jay sempat terharu dan menangis saat mendengar Abdur Rahman Al Qossi membacakan ayat Qur'an.
"Ini adalah sesuatu yang paling menggugah emosiku dibandingkan apapun yang pernah saya dengar. Saya tak pernah 'secengeng' ini ketika melihat sebuah video, dan sekarang aku sama sekali tidak bisa berkata apa-apa," ujar Jay sambil menangis, terenyuh dengan lantunan ayat yang dibacakan.
Editor : Eka Dian Syahputra