JAKARTA, iNewsBekasi.id - Komika Pandji Pragiwaksono memutuskan berkarier di New York, Amerika Serikat. Dirinya pun beradaptasi dengan kehidupann di Negeri Paman Sam itu.
Akan tetapi, Pandji rupanya sempat mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan terkait rasisme. Hal itu pun diungkapkan Pandji ketika berbincang dengan Kemal Palevi, belum lama ini.
Pandji mengaku bahwa dirinya mendapat perlakukan rasis lantaran berdarah Asia dan beragama Islam. "Ada juga yang rasis ke gue karena gua Asia dan Islam," ujar Pandji, seperti dikutip dari kanal YouTube Kemal Palevi melalui SINDOnews, Minggu (18/6/2023).
Pandji pun mengatakan jika hal itu terjadi saat dia sedang perform standup comedy di salah satu tempat di New York. Kala itu, dia membawakan materi tentang perbandingan jumlah orang Yahudi di Amerika Serikat dengan di Indonesia.
"Waktu itu bit gue lagi ngomongin tentang New York yang banyak orang Yahudi, terus gue bikin perbandingan dengan gue yang dari Indonesia dan enggak ada orang Yahudi di sana," bebernya.
"Tiba-tiba ada orang yang naik ke panggung terus bilang, 'ya iya lah, jelas. Indonesia kan negara Muslim," sambung Pandji.
Tidak berhenti di situ, orang asing itu juga menggunakan istilah rasis untuk menyebut agama Islam dan ras Asia. Hal itu terjadi di atas panggung dan diperhatikan banyak orang. Sehingga Pandji seolah-olah tengah dipermalukan di atas panggung.
"Dia juga tiba-tiba nanya gue orang Indonesia Wahabi atau Kristen. Di sana, Wahabi itu istilah rasial kalau di kita istilahnya semacam unta gitu," ungkapnya.
Syukurnya, komika maupun penonton di tempat itu tak menanggapi ataupun ikut mentertawakan Pandji. Bahkan, komika 43 tahun ini mengaku suasana tiba-tiba hening dan para komika yang lain pun meminta maaf padanya.
"Hening enggak ada yang ketawa. Komika-komika lain juga enggak setuju dengan itu. Komika-komikanya pun habis itu pada minta maaf ke gue," tuturnya.
Untuk diketahui, Pandji mantap menetap di New York bersama istri dan anaknya pada September 2022.
Bukan tanpa alasan, Pandji mengaku jika New York merupakan tempat lahirnya industri standup comedy, sehingga dia bertekad sukses berkarier di negara adidaya tersebut.
Editor : Eka Dian Syahputra