“Kalau liat uang tertarik ke China. Tapi, saya memilih untuk masa depan, saya lihat di Indonesia semua itu ada. Di Indonesia itu Timnas, tapi China itu klub. Uang lebih tinggi di China. Tetapi, manusia itu harus punya impian dan masa depan,” tambah pelatih yang membawa Seongnam Ilhwa Chuma juara Liga Champions Asia 2010 tersebut.
Karena itu, Shin Tae-yong memilih membangkitkan bakat-bakat muda di Timnas Indonesia. Sampai akhirnya terbukti, sejak ditunjuk pada 29 Desember 2019, Shin Tae-yong berhasil mengembangkan talenta-talenta muda, dan tidak lelah mencari potensi tersembunyi para pemain Indonesia.
Polesannya terbukti berhasil mengantarkan Timnas Indonesia tampil di partai pamungkas Piala AFF 2020, meski akhirnya tunduk dari Thailand dalam dua leg (2-6). Meski kalah, Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong mendapat apresiasi karena hanya mengandalkan pemain-pemain muda di turnamen dua tahunan tersebut.
Kini, Shin Tae-yong masih dipercaya Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) sebagai juru taktik Timnas Indonesia. Terdekat, ia akan mengawal Skuad Garuda tampil di FIFA Matchday periode Januari melawan Bangladesh pada 24 dan 27 Januari 2022.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta