JAKARTA,iNews.id — Tarif kereta lintas raya terpadu (LRT) dari semula Rp12 ribu menjadi Rp15 ribu, padahal LRT sendiri hingga saat ini belum beroperasi
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengungkapkan adanya rencana kenaikan tarif tersebut.
Kenaikan tarif lebih besar berhubungan dengan pembengkakan nilai investasi kereta layang yang mengalami cost pembengkakan biaya (cost overun) dengan nilai investasi Rp 32,5 triliun.
"Kalau kita lihat, sda cost overrun (pembengkakan biaya) Rp2,6 triliun karena pergeseran target COD (commercial operation date) yang semula 2019 menjadi bulan agustus yahun 2022, terutama terkait pembebasan lahan di Depo Bekasi Timur," ujarnya Didiek dalam webinar virtual, Rabu (19/1/2022).
Editor : Vitrianda Hilba Siregar