get app
inews
Aa Read Next : Kisah Haru dan Inspiratif Prajurit TNI Tetap Berkarya Walau Buta: Kegelapan Tak Dapat Kalahkan Saya

Mata Anak SD Ini Alami Buta Permanen Terkena Lemparan Kayu oleh Temannya

Sabtu, 17 Februari 2024 | 10:36 WIB
header img
HNA (10), siswa kelas IV SD Plus Darul Ulum di Kota Jombang, Jawa Timur, mengalami nasib tragis. Mata kanannya mengalami pendarahan setelah terkena lemparan kayu dari temannya, AGA (10), saat bermain di kelas. Foto: Mukthar Bagus

JOMBANG, iNewsBekasi.id - HNA (10), siswa kelas IV SD Plus Darul Ulum di Kota Jombang, Jawa Timur, mengalami nasib tragis. Mata kanannya mengalami pendarahan setelah terkena lemparan kayu dari temannya, AGA (10), saat bermain di kelas.

Akibat kejadian ini, HNA harus menjalani rawat inap di RSUD Jombang dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya.

Pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa retina mata HNA mengalami kerusakan permanen dan tidak bisa diperbaiki lagi.

Peristiwa ini terjadi saat ruang kelas IV SD Plus Darul Ulum yang seharusnya diisi pelajaran diniyah dalam keadaan kosong. Anak-anak di dalam kelas tersebut bermain, termasuk HNA yang sedang berdiri melihat temannya bermain kartu.

Sementara itu, AGA bermain bola dengan temannya yang lain menggunakan kayu. Nahas, saat memukul bola, batang kayu yang dipakai AGA patah dan mengenai mata HNA.

HNA langsung jatuh pingsan, namun hanya dibawa ke ruang UKS dan dirawat ala kadarnya oleh sekolah.

Erna Widyawati, ibu HNA, baru mengetahui kejadian tersebut saat jam pulang sekolah. Ia kaget melihat kondisi anaknya dan langsung membawanya ke RSUD Jombang.

Erna mendesak orangtua AGA dan pihak sekolah untuk bertanggung jawab membantu biaya perawatan anaknya hingga sembuh.

Kepala SD Plus Darul Ulum Jombang, Ike Sinta Dewi, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa pihak sekolah memiliki program asuransi kecelakaan untuk siswanya yang bisa diklaimkan, namun nilainya tidak seperti yang diharapkan keluarga HNA.

Ike menegaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi karena unsur ketidaksengajaan. AGA telah keluar dan pindah ke sekolah lain karena takut akan terus dipersalahkan.

Orangtua AGA telah memberikan uang untuk membantu pengobatan HNA, namun tidak seluruhnya seperti yang diminta orangtua HNA.

Kasus ini menjadi perhatian publik dan menyoroti pentingnya pengawasan terhadap anak-anak di sekolah, serta tanggung jawab pihak sekolah dalam menangani kecelakaan yang terjadi di lingkungan sekolah.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut