get app
inews
Aa Text
Read Next : TPA Burangkeng Overload, Pemkab Bekasi Alokasikan Rp40 Miliar untuk Perluasan Lahan

Tumpukan Sampah di Sungai Cilemahabang Bekasi Dikeruk, Total Mencapai 50 Ton

Senin, 06 Mei 2024 | 15:08 WIB
header img
Pemkab Bekasi membersihkan puluhan ton sampah di Sungai Cilemahabang, Kabupaten Bekasi. Foto/Ade Suhardi

BEKASI, iNewsBekasi.id- Pemkab Bekasi membersihkan sampah yang menumpuk di  

Sungai Cilemahabang. Puluhan ton sampah ini kerap tersumbat di pintu air yang berlokasi perbatasan Desa Sukaraya, dan Desa Karang Asih, Karangbahagia, Cikarang Utara Kabupaten Bekasi

Tumpukan sampah di aliran sungai tersebut aneka rupa jenis sampah, mulai sampah dapur hingga anorganik yang terhambat di aliran sungai kurang lebih sepanjang 100 meter.

Kepala UPTD Pengelolaan Sampah Wilayah IV pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi Sudeni mengatakan, untuk kesekian kalinya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi kembali mengangkut tumpukan sampah yang tersumbat di sepanjang aliran sungai tersebut.

"Banyaknya jembatan kayu yang di bangun oleh warga sempat menyulitkan evakuasi lantaran membuat sampah anorganik menyangkut pada tiang jembatan tersebut," katanya pada Senin (6/5/2024).

Sunedi menuturkan untuk proses pembersihan sampah, pihaknya menggunakan satu unit eskavator jenis long arm dengan metode pengerukan. Kemudian, sampah-sampah tersebut diangkut dengan 10 unit armada truk sampah yang nantinya akan dibawa ke tempat pembuangan akhir. 

"Ya, sampah tersebut nantinya akan dikeringkan terlebih dahulu. Pengangkutan sampah ini dipastikan akan berakhir di TPAS Burangkeng dengan estimasi sebanyak 50 ton," tuturnya.

Tak hanya itu, kata dia, beberapa unsur seperti organisasi kepemudaan, pengurus RT, Bimaspol desa, dan FPRB gotong-royong bersama-sama ikut berpartisipasi dalam proses pembersihan sungai tersebut.

"Alhamdulillah dari beberapa unsur juga ikut membantu pada kegiatan ini, nah sedangkan untuk personel yang dikerahkan oleh DLH sendiri berjumlah sebanyak 30 orang terdiri dari sopir armada truk, pesapon, dan operator alat berat," tuturnya.

Menurut dia, adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari penumpukan sampah di sungai ialah banjir, kualitas air yang semakin menurun, serta bisa memicu terjadinya penyakit akibat nyamuk demam berdarah karena aliran sungai yang stagnan. 

Dia menegaskan ke depannya, DLH Kabupaten Bekasi terus berupaya maksimal dan berencana akan melakukan sosialisasi tentang kebersihan kepada masyarakat. Supaya masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan terutama tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.

"Adapun langkah ke depan DLH akan mengedukasi masyarakat agar terbentuk kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan dengan bijak terkait tata kelola sampah dari sumbernya," ucapnya.

Editor : Wahab Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut